Susu Lembang Dongrak Ekonomi Warga Desa

Sejak zaman Belanda, Lembang identik sebagai penghasil susu dan sayur di Bandung. Nilai sejarah ini pun masih berlangsung hingga saat ini. Produksi susu sapi yang melimpah telah menjadi tulang punggung bagi masyarakat di desa. Tak heran Lembang menjadi salah satu pemasok penting bagi industri susu sapi di Indonesia.

Potensi lokal ini pun menjadi salah satu komoditas penting bagi banyak BUMDes di Lembang. Kehadiran BUMDes di berbagai desa wilayah Kabupaten Bandung Barat ini menjadi mitra penting bagi masyarakat desa. Sehingga keberadaanya mampu mendongrak ekonomi para peternak sekaligus mengembangkan nilai jual dari berbagai produk pengembangannya.

Berbagai produk turunan dari komoditas susu berkembang menjadi aneka makanan. Mulai dari permen susu, yoghurt, ice cream, keju, kerupuk, hingga bolu susu sebagai oleh-oleh wisata di Lembang. Penambahan nilai produk susu menjadi pendongrak bisnis di sektor ini.

Bisnis susu sapi dari hulu hingga ke hilir memang menggiurkan. BUMDes seperti di Desa Palasari bahkan bermitra dengan warganya dengan menyediakan peternakan sapi sebanyak enam ekor.

Keberhasilan lain juga terjadi di Desa Cibodas. Selain susu, BUMDes di desa ini berhasil memanfaatkan kotoran sapi menjadi produk biogas yang bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar.

Sementara di BUMDes Kahuripan Jaya mereka bahkan berhasil membangun fasilitas lapangan bola dengan segala berbagai fasilitas olah raga.

Keberhasilan BUMDes di kawasan Lembang ini salah satunya karena mereka memaksimalkan produk lokal yang ada. Mata rantai dari susu sapi pun menjadi inti ekonominya. Termasuk, memanfaatkan pasar wisata Lembang sebagai pintu masuk mencari pundi uang.

Tak salah jika berbagai desa di wilayah ini terkenal dengan istilah “Pak Sumur” atau Pakar Susu Murni karena sejarah sebagai kawasan peternak sapi. Kini, desa-desa di wilayah Lembang kian makmur dan sejahtera. Berbagai dampak dari usaha susu sapi dan produk turunannya telah dinikmati oleh masyarakat.