Saung Ciburial, Wisata Desa Ala BUMDes Bina Laksana
Saung Ciburial, Kabupaten Garut menjadi motor perubahan di Desa Sukalaksana. Keberadaan BUMDes Bina Laksana mampu menjadikan wisata desa ini semakin berkembang.
Panorama pesawahan dan perkebunan di sekitar Saung Ciburial, Kabupaten Garut, membuat suasana terasa sejuk. Saung Ciburial yang tak jauh dari kota Garut ini, dapat ditempuh sekitar tiga puluh menit perjalanan. Melewati jalan yang berkelok-kelok hingga berada di Kampung Waluran, Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut.
Saung Ciburial dirintis BUMDes Bina Laksana sejak tahun 2010. Suasana alam pedesaan yang eksotik menjadi daya tawar pengembangan wisata di sini. Dengan konsep menggerakan potensi masyarakat dan budaya Sunda.
“Di sini kita mengedepankan kearifan lokal” kata Siti Julaeha, Ketua BUMDes Bina Laksana. Nama Ciburial berasal dari salah satu nama mata air di sini. Saung artinya pelindung. Harapannya, nama Saung Ciburial bisa membawa keberkahan bagi masyarakat Desa Sukalaksana.
Saung Ciburial memang menawarkan alam pedesaan dan potensi pertanian serta hasil perkebunan. Menggabungkan tujuh RW sebagai motor penggeraknya. Di bawah naungan BUMDes Bina Laksana, kini Saung Ciburial menjadi salah satu objek wisata yang melibatkan pemberdayaan masyarakat.
Saung Ciburial kian berkembang setelah banyak orang meragukannya. Dengan semangat gigih, pengelola terus mempromosikan objek wisata baru di Garut ini. Hasilnya, cukup lumayan. Dari keuntungan BUMDes Bina Laksana, kini mereka bisa memperbaikin jalan desa dan perkampungan yang rusak.
“Buat perbaikan infastruktur jalan,” kata Siti menambahkan. Menurutnya, kehadiran Saung Ciburial pun kini menjadi salah satu andalan sumber PAD Desa.
Melibatkan Warga
Kunci keberhasilan Saung Ciburial terletak pada keterlibatan masyarakat. Menurut Adi Ahmad Nasir, pengelola Saung Ciburial, menjelaskan kerja sama masyarakat bersama BUMDes Bina Laksana menjadi kolaborasi penting mengembangkan Saung Ciburial. Kesepakatan terbentuk agar memberikan keuntungan yang adil melalui bagi hasil atau sewa. Misalnya, dari lahan sewa, masyarakat bisa mendapatkan keuntungan Rp 500 ribu per bulan.
Pola kerja sama ini diberikan kebebasan agar warga bisa memilih mana yang lebih cocok antara bagi hasil atau sewa. Konsep ini membuat warga semakin antusias dalam memberikan kontribusi bagi kemajuan Saung Ciburial.
Menurut Adi, omset objek wisata Saung Ciburial tembus hingga Rp 400 juta per tahun. Sayangnya, pandemi dalam dua tahun terakhir ini, membuat omset turun hingga Rp 200 juta. Mengembalikan kunjungan menjadi tantangan pasca pandemi ini. “Jadi tantangan agar masyarakat bisa berkunjung tiap hari,” kata Adi menjelaskan.
Keberadaan Saung Ciburial memang telah menggerakan pembangunan desa lainnya di Jawa Barat. Pemerintah Provinsi Jawa barat menjadikan Saung Ciburial bagian dari program One Village One Company (OVOC) sejak 2021. Alasannya, karena Saung Ciburial dinilai telah berkasih mendorong kegiatan ekonomi masyarakat. Seperti menjadi pusat UMKM Desa Sukalaksana. Berbagai produk kuliner maupun khas Sukalaksana menjadi produk unggulan di saung ini.
“Keberadaan BUMDes harus meningkatkan perekonomian warga sekitar,” ujar Adi Ahmad Nasir. Saat ini, di pojok UMKM Center BUMDes Bina Laksana terdapat berbagai produk masyarakat, seperti kain batk, tas lipat, kerajinan akar wangi dan lukisan. Termasuk produk khas Desa Sukalaksana, rangginang.
“Rangginan dari beras ketan ini paling diminati pengunjung,” kata Adi menambahkan.
Rangginang merk “Sari Rasa” menjadi primadona para pengunjung. Pemiliknya adalah Ai Rosdiana yang sejak awal Saung Ciburial ini berdiri, sudah ikut menitipkan hasil olahannya. Tiap hari, Ai Rosdiana mengirimkan rangginang agar selalu tersedia di rak toko. Satu bungkus, ia jual sebesar Rp 20 ribu dengan berat setengah kilogram.
Produk rangginang Ai Rosdiana terus berkembang dan kini mampu membuat 25 kilogram per harinya. Dengan bantuan dua orang pegawai. “Saya tulis nomor telepon agar mudah pemesanannya,” kata Ai yang sudah merintis usaha ini sejak lima tahun lalu.
Mendapatkan Penghargaan
Saung Ciburial terus berinovasi agar wisata ini tetap diminati masyarakat. Dengan harga yang terjangkau, kini para wisatawan sudah bisa menikmati berbagai paket wisata, seperti wisata pertanian, melihat ketangkasan adu domba, pencak silat hingga pertunjukan angklung. Berbagai sarana pendukung wisata outbond juga hadir, seperti flying fox dan fun game lainnya.
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menginap di fasilitas home stay yang dimiliki oleh warga. Para pengunjung bisa langsung merasakan kehidupan warga desa dengan ikut berbaur bersama keseharian warga. Di sana terdapat rumah warga dengan fasilitas untuk menginap.
Desa Sukalaksana pun semakin terkenal saat Bank BRI memberikan penghargaan sebagai Desa Brilian pada tahun 2021 di Jakarta. BUMDes Bina Laksana dinilai telah menjadi motor penggerak bagi kemajuan ekonomi desa. Penghargaan ini menjadi pelecut bagi masyarakat termasuk pengelola BUMDesnya. Untuk terus berinovasi dan memberikan dampak positif pada masyarakat Desa Sukalaksana, Kabupaten Garut.