Madu Hutan Dari Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum
13 Desa yang berada di kawasan Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum menggantungkan hidup pada madu hutan. Menghasilkan hingga 30 ton madu hutan organik per tahun.
Keberadaan Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum menjadi tulang punggung bagi masyarakat yang tinggal di dalamnya. Kekayaan sumber daya alam yang masih lestari memberikan manfaat bagi kehidupan. Salah satunya keberadaan madu hutan yang kini menjadi pendapatan warga di 13 desa.
Desa Sekulat dan Desa Nanga Leboyan adalah dua desa yang mampu menghasilkan madu sekitar 30 ton per tahun. Masyarakat memanen madu hutan ini dua kali selama Februari hingga Agustus tiap tahunnya.
Kualitas madu hutan organik ini pun menjadi komoditas unggulan dan mendapatkan pendampingan dari pengelola taman nasional. Pendampingan ini bertujuan agar masyarakat mampu menghasilkan kualitas yang baik dan tetap menjaga kelestarian alam.
Tak hanya itu, para pengumpul madu hutan di sana juga sudah terbentuk kelompok perkumpulan petani madu tradisional. Kelompok ini mengembankan tehnik panen, penyimpanan dan membuka pasar madu hutan agar semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia.