Desa

Desa Rantau Kermas: Lestari Di Jantung Taman Nasional Kerinci Seblat

Kolaborasi pemerintah desa, organisasi sosial dan budaya, serta BUMDes menjadi motor penggerak ekonomi dan kehidupan lestari di Desa Rantau Kermas, Jambi.

Ahmad Yunus
Desa Rantau Kermas: Lestari Di Jantung Taman Nasional Kerinci Seblat
Desa Rantau Kermas menjadi contoh baik bagimana mereka hidup selaras dengan alam dan nilai budaya. KKI Warsi / KKI Warsi

Keberadaan hutan adat menjadi jantung bagi kehidupan di Kabupaten Merangin, Jambi. Bagi masyarakat Serampas, sumber daya alam yang lestari ini menyimpan berbagai potensi bagi kehidupan mereka. Termasuk menjadi daya tari wisata berkelanjutan yang lestari dan mendukung peningkatan ekonomi masyarakatnya.

Pengembangan desa wisata Rantau Kermas ini berjalan secara bertahap. Terlebih akses menuju desa ini masih berbatu dan jauh dari perkotaan. Namun begitu, bukan berarti desa ini tak berprestasi. Di tahun 2021, desa ini pernah meraih penghargaan Anugerah Pesona Indonesia dalam kategori ekowisata terbaik di Indonesia.

Tak hanya itu, desa yang pernah menyabet penghargaan Kalpataru 2019 ini, memang terkenal karena budayanya yang kental dalam menjaga kelestarian alam. Tata nilai kehidupan warganya selaras untuk tidak merusak dan mengeksploitasi kekayaan alamnya.

Masyarakat Desa Rantau Kermas berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi dan menerapkan prinsip kelestarian dalam membangun desanya.
Masyarakat Desa Rantau Kermas berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi dan menerapkan prinsip kelestarian dalam membangun desanya. Wikipedia / Wikipedia

Saat ini, warga kebanyakan bekerja sebagai petani dan mengelola perkebunan kopi yang didampingi oleh BUMDes Depati Payung. Kopi dengan merk Kopi Serampas ini berbahan baku robusta dan telah dipasarkan baik di Jambi maupun menjadi suguhan bagi tamu yang berkunjung.

Keberadaan perkebunan kopi ini mencakup di beberapa desa, seperti Renah Alai, Rantau kermas, Lubuk Mentilin, Tanjung Kasri dan Renah Kemumu yang tumbuh di sekitar wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat seluas 1.368 hektar.

Keberadaan Kopi Serampas ini pun menjadi brand yang membawa nama harum desa karena terkenal kualitas dan aromanya. BUMDes Depati Payung terus memperkenalkan produk kopi melalui jaringan media sosial untuk menjangkau pasar yang lebih luas lagi.

Desa Rantau Kermas berada di jantung wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi. Menyimpan tata nilai tradisi yang kuat dalam menjaga kelestarian alam dan kehidupan warganya.
Desa Rantau Kermas berada di jantung wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi. Menyimpan tata nilai tradisi yang kuat dalam menjaga kelestarian alam dan kehidupan warganya. Lokadata / Lokadata

Desa Rantau Kermas terus berbenah diri agar ekowisata di desanya terus berkembang. Beberapa homestay juga telah berdiri untuk menunjang perkembangan ekowisata di wilayah hutan adat Rantau Kermas sebagai penyangga Taman Nasional Kerinci Seblat.

Masyarakat Serampas memang menjaga ketat keberadaan hutan adatnya. Warga tidak diperkenankan untuk menebang kayu dan hanya bisa melakukan aktivitas bercocok tanam di hulu air atau dikenal dengan istilah tanah arah. Aliran sungainya pun terjaga dan sangat bersih sehingga menjadi kehidupan bagi endemik ikan Semah. Pemanfaatan secara berkelanjutan ini menjadi kunci mengapa desa ini lestari dan bisa berdampingan dalam menjaga kelestarian hutannya di wilayah adat seluas 61 ribu hektar ini.

Taman Nasional Kerinci Seblat memang salah satu kawasan taman nasional yang penting bagi Indonesia dan dunia. Keberadaanya tidak hanya menjadi penyuplai oksigen penting tapi juga menyimpan keragaman hayatinya. Mulai dari satwa harimau, gajah, hingga ragam jenis flora khas Sumatra.

Inilah wajah yang menjadi suguhan saat berada di wilayah Rantau Kermas. Warga telah menyiapkan jalur alam dan pondokan di dalam hutan sehingga wisatawan bisa melihat secara dekat jantung hutan lestari Sumatra.

Ikatan sosial dan budaya yang masih kuat menjadi pilar bagi kehidupan masyarakat di sini. Peta kehidupan tergambar jelas dengan prinsip tata kelola yang lestari dan berkelanjutan. Keunikan ini, misalnya terkait konservasi dan wilayah kawasan Lubuk Larangan yang berupa kawasan perairan sungai sepanjang satu kilometer.

Di wilayah ini warga tidak boleh mengambil ikan dalam jangka waktu tertentu hingga momentum memanen secara bersama. Atraksi ini pun kerap kali menyedot perhatian masyarakat dari berbagai daerah untuk melihat dan merasakan pengalaman hidup bersama warga desanya.

Desa Rantau Kermas hidup selaras dengan alamnya yang lestari. Sinergi antara pemerintahan desa, organisasi sosial, hingga keberadaan BUMDes Depati Payung sejalan dengan semangat pengembangan desa secara berkelanjutan. Tata kelola, nilai tradisi yang terjaga, dan pengembangan ekonominya menjadi kehidupan bagi warga Desa Rantau Kermas.

Laku hidup masyarakat adat di sini menjadi contoh yang baik bagi masa depan Indonesia dan dunia. Tak salah jika kawasan yang berada di Geopark Merangin ini pun mendapatkan penghargaan bergengsi sebagai Best Practice Award 2023 di ajang UNESCO Global Geopark (UGG) di Maroko 2023.

Baca Lainnya