Desa Penghasil Rempah-Rempah
Desa Jingkang, Kabupaten Sumedang menghasilkan berbagai komoditas rempah-rempah secara massif. Menjadi tulang punggung ekonomi masyarakatnya.
Desa Jingkang, Kabupaten Sumedang, adalah sentra penting penghasil rempah-rempah, seperti kunyit, jahe, lengkuas, hingga cengkeh. Dari desa ini bisa menghasilkan ribuan ton rempah-rempah. Tercatat pada tahun 2021, mampu menghasilkan panen kencur sebanyak 2 ribu ton, kunyit sebesar 5 ribu ton, jahe sebesar seribu ton, dan lengkuas mencapai 3 ribu ton.
Keberadaan rempah-rempah ini menjadi tulang punggung petani di Desa Jingkang, Kabupaten Sumedang. Menurut Ketua Kelompok Tani Bumi Medang Wangi, Ade Wahito, kelompok ini tengah mengembangkan olahan pasca panen untuk mendongkrak nilai ekonominya. Pengolahan pasca panen ini diharapkan bisa menjadikan produk olahan dengan harga jual yang lebih tinggi.
“Harga kecur dari 8 ribu per kilo bisa dijual 20 ribu per 100 gram,” ujar Aep Wahito. Kelompok tani binaan Aep Wahito kini tengah mendampingi produksi pasca panen di rumah warga agar siap masuk ke pasaran. Saat ini mereka bekerja sama dengan berbagai lembaga seperti dari UPTD Balai Latihan Kerja Sumedang dan ITB untuk meningkatkan kualitas produk warga Desa Jingkang.
Mereka turun ke lapangan dan mendapingi 9 kelompok tani dengan total anggota sebanyak 135 orang. Kelompok ini menggarap lahan seluas 227 hektar. Saat ini, warga telah berhasil melakukan budidaya rempah-rempah dengan menanam bibit hingga ratusan ton untuk menghasilkan kualitas rempah-rempah terbaik.
Totalitas Desa Jingkang patut diapresiasi dalam menghasilkan komoditas rempah-rempah. Bukan hanya sekedar memasok kebutuhan pasar dalam negeri saja. Melainkan juga bisa menembus pasar ekspor dunia.