Akar Wangi Swiss Van Java
Akar wangi menjadi komoditas andalah dari Garut sebagai bahan baku minyak untuk keperluan parfum dan farmasi

Swiss Van Java menjadi julukan pada Garut yang indah dengan panoramanya. Punggung pegunungan yang menjulang menjadi landmark wilayah Priangan Timur ini. Salah satu komoditas unggul yang tumbuh di wilayah pegunungan ini adalah akar wangi, serupa tanaman serai dan padi dengan nama ilmiah Vetiveria Zizaniodes.
Tanaman ini hanya tumbuh subur di Haiti, Jamaika dan Indonesia. Tanaman ini biasa diolah menjadi minyak akar wangi atau vetiver oil dan memasok pasar internasional seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, Jepang, Inggris, Belanda hingga Amerika Serikat untuk keperluan bahan parfum maupun farmasi.
Akar wangi memang kaya dengan manfaat. Bagi masyarakat Garut, mereka juga memanfaatkan limbah batangnya menjadi aneka kerajinan, seperti hiasan dinding, tas , dan peralatan rumah lainnya. Bentuk kerajinan yang unik menjadi penambah nilai dari produk akar wangi ini.
Akar wangi di Garut telah di tanam sejak tahun 1970’an dan masih bertahan hingga saat ini. Tanaman holtikultura unggulan di lahan seluas 2.400 hektar ini tersebar di empat kecamatan, Samarang, Bahongbong, Cilawu dan Leles. Rata-rata menghasilkan minyak akar wangi sebanyak 54 ton.
Akar wangi menghidupi banyak masyarakat di wilayah pegunungan Garut ini dan memberikan pendapatan bagi desa maupun negara.