BUMDes

Tak Lagi Sulit Air Bersih

BUMDes Karangrejek mengelola air bersih di Desa Karangrejek, Gunungkidul. Berhasil memasok ketersediaan di tengah wilayahnya yang kering dan tandus.

Ahmad Yunus
Tak Lagi Sulit Air Bersih
Desa Karangrejek tak lagi kesulitan air bersih sejak BUMDes Karangrejek berhasil mengelola pasokan pengelolaan air bersih bagi warga desa. Kementerian Sosial / Kementerian Sosial

Kekurangan air seolah identik dengan wilayah Gunungkidul, Yogyakarta. Geografis wilayah yang berdekatan dengan pantai selatan ini memang tampak kering dan tandus. Namun, bukan berarti warga desa sulit mendapatkan air bersih.

Berbekal semangat gotong royong warga desa serta pengelolaan yang baik, BUMDes di Desa Karangrejek berhasil menyediakan air minum secara swadaya bagi masyarakat. BUMDes ini mengelola unit usaha saluran air minum desa atau SPAMDes untuk memasok keperluan air bersih warga melalui Pelayanan Air Bersih Tirta Kencana.

Pembangunan sumur bor yang dibantu oleh Departemen Pekerjaan Umum ini akhirnya berhasil memasok kebutuhan air beserta peralatannya senilai Rp 1 miliar. Sementara pipanisasi rumah warga dilakukan penuh oleh masyarakatnya untuk memasok sekitar seribu lebih sambungan rumah hingga ke desa lainnya seperti Siraman, Baleharjo, dan Duwet.

Warga membayar iuran langganan air bersih di loket yang dikelola oleh BUMDes Karangrejek, Gunungkidul.
Warga membayar iuran langganan air bersih di loket yang dikelola oleh BUMDes Karangrejek, Gunungkidul. masterplandesa.com / masterplandesa.com

Untuk seluruh biaya pemasangan pipa hingga meteran air bersih, warga dikenakan biaya sebesar Rp 750 ribu untuk mendapatkan kucuran air bersih dengan biaya meter kubik sebesar Rp 5000 sesuai kebutuhan air. Volume pasokan air bersih ini mencapai 24 ribu liter air dan cukup menjaga pasokan air bersih saat musim kemarau. Termasuk kebutuhan warga selama 24 jam.

Kedalaman sumur bor ini mencapai 155 meter dengan kualitas air yang sangat baik karena bebas dari kandungan kapur dan bakteri lainnya. Ketersediaan air bersih ini pun layak minum sekalipun tanpa dimasak. Tak hanya itu, pasokan air ini juga turut mendorong usaha warga desa. Mulai memasok ketersediaan kola mikan, laundri, hingga pabrik tahu dan tempe.

Praktik SPAMDes ini menjadi contoh baik bagi BUMDes lainnya. Berbagai BUMDes dari daerah lainnya di Indonesia berkunjung dan melihat pengelolaan air bersih ini.

Desa Karangrejek perlahan membangun desanya secara mandiri dan terbebas dari kesulitan air bersih. BUMDes ini sendiri dikenal dengan sebutan Badan Usaha Milik Kalurahan atau BUMKal Karangrejek sesuai Perda Kabupaten Gunungkidul No.8 Tahun 2021.

Gunungkidul terkenal geografis wilayahnya yang kering dan tandus. Salah satu tantangannya adalah ketersediaan air bersih.
Gunungkidul terkenal geografis wilayahnya yang kering dan tandus. Salah satu tantangannya adalah ketersediaan air bersih. Lokadata / Lokadata

BUMKal Karangrejek merancang tiga peran strategis. Pertama, membangun ekonomi lokal dengan melibatkan unit usaha warung kelontong untuk memasok kebutuhan sembako murah. Kedua, mengontrol harga produksi bawang merah hasil pertanian warga. Termasuk mengolah produk olahan bawang merah agar mendapatkan nilai ekonomi tambahan. Ketiga, pengembangan wisata desa.

Omset air bersih yang dikelola BUMKal Karangrejek ini menembus angka Rp 6 miliar per tahun dan memberikan manfaatkan bagi warga desa dan pembangunannya. Mereka juga berhasil membangun roko di area rest arah Pantai Baron dan menelan dana sebesar Rp 1,6 miliar. Berbagai fasilitas lainnya, seperti ketersediaan mobil ambulance juga menjadi fasilitas gratis bagi warga desanya.

Desa Karangrejek tumbuh bergeliat. Cerita kekurangan air sejak tahun 1960 tak lagi menjadi cerita turun temurun yang menyedihkan. Pembangunan air bersih ini menjadi oase di tengah kesulitan air bersih yang sering melanda wilayah Gunungkidul.

Baca Lainnya

Kredit Jamban Desa
Desa

Kredit Jamban Desa

Kredit jamban sehat menjadi solusi murah bagi warga miskin di pedesaan wilayah Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.

Ahmad Yunus