Kredit Jamban Desa
Kredit jamban sehat menjadi solusi murah bagi warga miskin di pedesaan wilayah Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Sejak lama, buang air besar menjadi perkara rumit bagi warga desa yang berada di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Tak sedikit warga memilih buang air hajat besar di pinggir laut. Akibatnya, kondisi lingkungan dan kesehatan warga menjadi buruk.
Akses jamban dan air sehat memang menjadi masalah utama bagi keluarga miskin di wilayah ini. Untuk mengatasi hal ini, lewat Program Generasi Sehat Cerdas (GSC), genderang perang pun digaungkan oleh pemerintah desa, dinas kesehatan, dan kelompok masyarakat agar warga tak lagi buang air hajat sembarangan.
Berbagai kelompok masyarakat bertekad agar desa mereka menjadi bersih. Termasuk membentuk pola hidup sehat. Lembaga desa, pengusaha, lembaga kredit, hingga kelompok masyarakat urung rembug mencari solusi. Salah satunya, antara lain lewat kredit jamban bagi warga desa yang dijamin oleh pemerintah desa dan kelompok warga.
Aturan kesepakatan dan kerja sama ini tak jauh berbeda seperti pola kredit motor. Ada yang membeli tunai maupun kredit lewat dealer jamban. Urusan pemasangan hingga pendataan kepemilikan jamban pun melibatkan peranan pelajar agar terdata dengan baik.
Paket jamban sehat ini sebesar Rp 850 ribu termasuk biaya jasa tukang. Setiap rumah tangga miskin hanya menyetor biaya awal sebesar Rp 50 ribu dengan sisa pembayaran kredit per 3,6,9, 12 bulan plus bunga kredit. Selain itu, berbagai lembaga keuangan turun tangan, seperti BUMDes, koperasi, maupun BPR yang dijamin oleh pemerintah desa.
Mimpi warga desa memiliki jamban akhirnya terwujud. Jamban dan air bersih terpenuhi di setiap rumah tangga. Kampanye jangan buang hajat sembarangan pun gencar dilakukan oleh kelompok perempuan dan pelajar. Program ini pun akhirnya menuai dampak positif.
Sanitasi sehat memang salah satu indikator bagi kemajuan pembangunan desa. Berbagai usaha dan kampanye sehat kini terus digaungkan di pedesaan Kecamatan Hu’u dan sekitarnya. Berbagai inovasi desa terus mereka perjuangan agar masalah buang air hajat menjadi teror bagi lingkungan dan kesehatan warga desanya.
Perjuangan keras membuahkan hasil. Warga tak lagi sulit membuang air besar.
