Desa

Rejenu, Syekh Sadzali dan Kisah Tiga Rasa

Komplek Rejenu, Desa Japan, menjadi salah satu daya tarik di kawasan lereng Muria, selain kawasan Makam Sunan Muria di Desa Colo: wisata religi ke makam Syekh Sadzali dan air tiga rasa dengan ragam ceritanya.

Anas Anshori
Rejenu, Syekh Sadzali dan Kisah Tiga Rasa
Syekh Sadzali adalah salah satu pendakwah Islam di wilayah Kabupaten Kudus. Konon, beliau adalah guru dari Sunan Kudus, seorang wali yang tidak begitu dikenal, memilih jalan dakwah sunyi. Makamnya di kawasan Rejenu, Desa Japan, menjadi salah satu tujuan ziarah dari warga Kudus dan sekitar. Anas Anshori / Kanal Desa

Lokasi Rejenu, tiap harinya dikunjungi sekitar 100an pengunjung. Di hari libur, bisa mencapai 300an pengunjung, dari wilayah Kudus dan sekitarnya. Komplek Rejenu terletak sekitar 3 kilometer dari makam Sunan Muria.

Syekh Sadzali diperkirakan hidup seratus tahun sebelum era Sunan Muria (14-15 M). Makam ini 'ditemukan' sekitar 1920-an. Pada perkembangannya, kawasan ini dikelola oleh Yayasan Makam Syekh Sadzali Rejenu. Setiap 25 Syuro (Muharram), digelar tradisi bukak luwur (membuka penutup makam), biasanya pada pekan sebelum dan hari saat tradisi inilah jumlah peziarah meningkat pesat.

Di kawasan Rejenu pula, ada "mata air tiga rasa": tiga mata air dengan rasa yang 'berbeda'. Konon, sumber air ini dulunya adalah tempat yang digunakan oleh Syekh Sadzali berwudhu. Rasanya seperti air soda. Konon pula, berbeda orang, berbeda rasanya di lidah, tergantung niatan yang meminum.

Beberapa pengunjung mengambil air, dengan wadah-wadah sederhana, dari botol plastik sampai galon. Untuk menyicip berkah dari sang wali, Syekh Sadzali.

Tak perlu khawatir, bagi pengunjung yang enggan berjalan kaki, ada ojek dengan tarif dua puluh ribu rupiah, mengantar sampai ke lokasi.

Baca Lainnya

Angin Segar Dari Desa Wunut
BUMDes

Angin Segar Dari Desa Wunut

Setiap Kepala Keluarga Desa Wunut mendapatkan tunjangan hari raya atau THR. Berkah dari pengelolaan unit usaha yang sehat melalui peran BUMDes.

Ahmad Yunus