Desa

Mengenal Tenaga Pendamping Profesional (TPP): Siapa Saja Kawan Desa Ini?

Dalam upaya pembangunan desa di Indonesia, TPP memegang peran sentral. Pendamping desa juga menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat desa. Melalui pendampingan, sumber daya dan pengetahuan diteruskan dengan efektif dan efisien.

Muhammad Nafi'
Mengenal Tenaga Pendamping Profesional (TPP): Siapa Saja Kawan Desa Ini?
Para Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Kabupaten Kudus pada acara Hari Bhakti Pendamping Desa (7/10/2022). Para pendamping desa inilah yang menjadi salah satu ujung tombak kemajuan desa-desa di Indonesia. Dewi Novalia Fajriah / TPP P3MD Kabupaten Kudus

Sebagai negara dengan puluhan desa, Indonesia memerlukan strategi khusus untuk mewujudkan pembangunan yang merata. Di tengah kompleksitas ini, Tenaga Pendamping Profesional (TPP) muncul sebagai pilar kunci yang memastikan setiap desa mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.

Dalam upaya pembangunan desa di Indonesia, peran Tenaga Pendamping Profesional (TPP) sangat krusial. Melalui pendampingan, TPP memastikan bahwa setiap desa di Indonesia mendapatkan akses informasi, sumber daya, dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk berkembang. Lebih dari itu, TPP menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat desa, memastikan bahwa aspirasi dan kebutuhan masyarakat dapat terakomodasi dengan baik.

1. Pendamping Lokal Desa (PLD)


Dekat dengan akar rumput dan bekerja langsung di level desa, PLD berada di garis terdepan dalam menyukseskan pendataan, perencanaan, hingga pengawasan pembangunan di desa. Mereka bukan sekadar pendamping, tetapi juga pemberdaya masyarakat. Dengan dedikasi, PLD mengaktifkan kelembagaan desa, mendorong partisipasi masyarakat, serta merinci setiap aktivitas desa terkait implementasi SDGs, kolaborasi antar desa, hingga aktivitas BUM Desa dalam sistem informasi yang terintegrasi.

Mereka memiliki peran penting dalam membantu desa menyusun rencana pembangunan jangka menengah, dengan pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Lebih dari itu, PLD turut serta dalam proses penyusunan anggaran pendapatan dan belanja desa, memastikan alokasi dana sesuai prioritas desa. Dengan dedikasi tinggi, PLD mengawal dan memfasilitasi pelaksanaan program prioritas di desa, menjadikan mereka sebagai pendamping paling dekat bagi masyarakat desa.

2. Pendamping Desa (PD)


Pembangunan desa memerlukan koordinasi yang ketat, terutama di tingkat kecamatan. Disinilah PD beraksi, mendampingi desa dalam segala aspek pembangunan, termasuk kerja sama antar desa. Mereka memastikan administrasi dana desa berjalan lancar, memperkenalkan kebijakan SDGs Desa, serta memfasilitasi PLD dan KPMD. Seluruh aktivitasnya, dari kerja sama antar desa hingga BUM Desa, tercatat rapi dalam sistem informasi yang sama.

Mereka menjadi sosok yang memastikan PLD memiliki kapasitas dan pemahaman yang baik dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, dengan cakupan wilayah yang lebih luas, Pendamping Desa terlibat aktif dalam membantu desa-desa di kecamatan mereka dalam menyusun rencana pembangunan jangka menengah dan memfasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan di tingkat desa.

Tenaga Pendamping Profesional (TPP) di Kabupaten Kudus dari berbagai jenjang pada Hari Desa Asri Nusantara. Bekerjasama dengan salah satunya Bakti Lingkungan Djarum Foundation untuk penanaman pohon di kawasan Bukit Pati Ayam, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus (20/3/2023)
Tenaga Pendamping Profesional (TPP) di Kabupaten Kudus dari berbagai jenjang pada Hari Desa Asri Nusantara. Bekerjasama dengan salah satunya Bakti Lingkungan Djarum Foundation untuk penanaman pohon di kawasan Bukit Pati Ayam, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus (20/3/2023) Dewi Novalia Fajriah / TPP P3MD Kabupaten Kudus


3. Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kabupaten/Kota


Di kabupaten dan kota, TAPM ini menjadi jembatan antara pemerintah daerah dan desa. Mereka mempercepat administrasi dana desa, memonitor kegiatan pembangunan, serta memberikan bimbingan kepada PD dan PLD. Lebih jauh, TAPM ini mengadvokasi kebijakan percepatan SDGs Desa melalui program daerah. Setiap detail aktivitas, mulai dari kerja sama antar desa hingga BUM Desa, terlacak dalam sistem informasi yang terintegrasi.

Di tingkat kabupaten/kota, Tenaga Ahli ini bertindak sebagai penasehat dan pemberi arahan strategis. Mereka memastikan setiap program pendampingan desa dijalankan dengan efektif dan sesuai dengan kebutuhan spesifik masing-masing desa. Dari perencanaan hingga evaluasi, Tenaga Ahli ini memastikan bahwa pendampingan desa di wilayah mereka berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

4. Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Provinsi


Dengan cakupan lebih luas, TAPM Provinsi fokus mendampingi pemerintah daerah provinsi untuk mencapai SDGs Desa. Mereka memonitor seluruh aspek pembangunan desa, memberikan bimbingan kepada tenaga ahli di kabupaten/kota, PD, hingga PLD, serta mengadvokasi program daerah yang mendukung pencapaian SDGs Desa. Seluruh kegiatan di provinsi, termasuk kerja sama antar desa dan BUM Desa, terpantau dalam sistem informasi yang sama.

Tenaga Ahli ini memiliki peran serupa dengan rekan-rekan mereka di kabupaten/kota, namun dengan cakupan yang lebih luas. Mereka memastikan bahwa program pendampingan desa di seluruh provinsi berjalan sesuai rencana, sekaligus memberikan arahan strategis bagi kabupaten/kota dalam pelaksanaan program-program pendampingan.

5. Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Pusat

Sebagai ujung tombak pendampingan, TAPM Pusat bertugas memonitor pembangunan desa di tingkat nasional. Mereka memastikan sosialisasi kebijakan SDGs Desa berjalan efektif, memberikan bimbingan kepada tenaga ahli di provinsi hingga PLD, dan mengadvokasi program kementerian yang mendukung pencapaian SDGs Desa. Setiap kegiatan di tingkat pusat, dari kerja sama antar desa hingga BUM Desa, tercatat dengan jelas.

Tenaga Ahli ini bertugas memastikan keselarasan program pendampingan desa di seluruh Indonesia. Dengan pandangan yang holistik, mereka terlibat dalam perencanaan strategis, pelaksanaan, hingga evaluasi program pendampingan desa di tingkat nasional, memastikan bahwa setiap program dijalankan sesuai dengan visi dan misi pembangunan desa di tingkat nasional.

Dalam Setiap Langkah Pembangunan Desa, Ada TPP

Di balik kemajuan setiap desa di Indonesia, ada tangan-tangan terampil Tenaga Pendamping Profesional (TPP) yang bekerja tanpa henti. Mereka adalah sosok yang memastikan bahwa setiap desa tidak hanya tumbuh, tetapi berkembang dan mampu mencapai potensinya. Sebagai garda terdepan dalam pembangunan, TPP memastikan bahwa visi pembangunan desa terwujud dengan maksimal.

Keberadaan para "kawan desa" ini menjadi kunci penting dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan desa di Indonesia. Dengan adanya pendampingan yang sistematis dan terkoordinasi, diharapkan masyarakat desa dapat meraih kemandirian dan kesejahteraan yang lebih baik. Ke depan, peran serta masyarakat dalam pembangunan desa akan semakin optimal dengan dukungan pendampingan yang solid dari para TPP yang berkolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah desa.

Secara berkala, para pendamping desa mengikuti pelatihan dan upgrading kapasitas, salah satunya melalui sertifikasi pendamping.
Secara berkala, para pendamping desa mengikuti pelatihan dan upgrading kapasitas, salah satunya melalui sertifikasi pendamping. Dewi Novalia Fajriah / TPP P3MD Kabupaten Kudus

Baca Lainnya

Cerita mereka yang mengawal desa
Desa

Cerita mereka yang mengawal desa

Banyak faktor yang mempengaruhi kemajuan desa. Faktor lain yang sering kali terlewat dari perhatian: pendamping desa yang mumpuni.

Muhammad Nafi'