Kuliner Ekstrem Dari Gunungkidul
Mau mencicipi belalang goreng dan ulat jati? Kuliner ekstrem dari Desa Wonosari Gunungkidul, Yogjakarta.
Sepanjang jalan Taman Hutan Raya Bunder, Gunungkidul terkenal penjaja kuliner belalang goreng. Makanan khas yang terasa gurih, renyah, unik, dan khas ini seringkali dipandang sebagai kuliner ekstrem bagi yang tidak biasa.
Tentu butuh nyali untuk mencicipi belalang goreng ini karena tampilannya yang cukup mengganggu mata. Padahal belalang goreng punya protein tinggi dan aman untuk dikonsumsi oleh manusia. Masyarakat Gunungkidul mengolah aneka belalang ini yang berasal dari kebun mereka. Belalang dianggap hama yang kemudian mereka tangkap dan dijadikan bahan makanan.
Pada saat musim hujan seperti ini, penjual belalang goreng di Taman Hutan Raya Bunder mudah dijumpai. Harganya dari Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu pertoples dengan aneka rasa asin, pedas, manis. Pengunjung juga boleh mencicipi belalang goreng ini untuk merasakan sensasinya.
Di Gunungkidul tak hanya belalang goreng saja yang terkenal di daerah Desa Wonosari. Selain belalang, salah satu kuliner viral hari ini adalah ulat daun jati. Ulat daun jati mulai muncul saat musim penghujang seperti ini sebelum menjadi kupu-kupu. Ulat daun jati juga dianggap hama karena akan memakan daun hingga serangga ini cukup dan bermetamorfosis dalam bentuk yang berbeda.
Bagi masyarakat Gunungkidul, keberadaan ulat daun jati juga menjadi sumber pangan dan biasa dikonsumsi oleh masyarakatnya.
Ulat jati atau Hyblaea puera tumbuh alami di wilayah perkebunan jati di Gunungkidul. Menurut Dinas Pertanian Gunungkidul, ulat jati bisa dikonsumsi oleh masyarakat dan ditegaskan oleh Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian UGM. Ulat ini mengandung protein tinggi dan aman untuk dikonsumsi.
Keberadaan kuliner ekstrem dari Gunungkidul ini menjadi ikon unik yang tidak banyak ditemukan di daerah lain. Keberadaan kuliner eksotik ini juga memberi dampak ekonomi bagi warga desanya. Bahkan menjadi oleh-oleh bagi para pengungjung yang tengah melakukan perjalanan ke daerah sini.
Kuliner ekstrem bagian dari gastronomi lokal yang perlu dirayakan. Asalkan sumber kuliner ini aman, bersih, dan sehat untuk dikonsumsi oleh manusia dan bukan berasal dari binatang yang dilindungi atau peliharaan.