Desa

Konektivitas Internet Desa: Mitigasi Kebencanaan Dari Ujung Genteng

Rural ICT Camp 2024 berlangsung di Ujung Genteng, Jawa Barat. Ruang belajar bagi warga untuk memberdayakan peranan teknologi internet secara tepat di wilayah desa dan arena bencana.

Ahmad Yunus
Konektivitas Internet Desa: Mitigasi Kebencanaan Dari Ujung Genteng
Bambu menjadi elemen infrastruktur yang murah, mudah, dan efisien dalam penggunaan menara internet. Ahmad Yunus / Kanal Desa

Warga Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi menyambut layanan akses internet di desanya. Kini, warga desanya tak perlu lagi jauh mencari titik sinyal di bawah pohon Ki Hujan yang berjarak sekitar 50 meter dari kantor desanya. Di desa ini, kini berdiri tower bambu internet setinggi 15 meter hasil kolaborasi antarwarga, peneliti bambu, serta pendampingan dari lembaga Commonroom Networks Foundation yang berbasis di Bandung.

“Kami warga desa belajar banyak dari sisi teknis hingga membangun layanan akses internetnya,” ujar Dede Irawan, guru SMK Nusaputra, yang terlibat dalam pembangunan menara bambu desa ini.

Keberadaan tower bambu ini tentu saja membuat komunikasi warga semakin lancar. Terlebih bisa dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan, ekonomi warga, hasil pertanian, dan kebutuhan administrasi desa. Hadir saat peresmian tanggal 8 Oktober 2024, perwakilan dari Kedubes Inggris hingga Komunitas Sekolah Internet.

Tower bambu ini tentu saja dirancang dan melibatkan partisipasi warga desa. Mulai dari mengumpulkan bambu, pengeringan, hingga pembangunan konstruksinya. Tak hanya difungsikan sebagai menara saja, tapi juga bisa menjadi “pos pengamatan” atau sekedar tempat berkumpul warga yang berdekatan di lapangan desa.

“Kita juga memberikan pelatihan komputer dan literasi digital bagi warga,” ujar Dede Irawan.

Menara bambu internet berdiri di Desa Pangumbahan, Ujung Genteng, Sukabumi untuk membangun konektifitas internet di wilayah pesisir.
Menara bambu internet berdiri di Desa Pangumbahan, Ujung Genteng, Sukabumi untuk membangun konektifitas internet di wilayah pesisir. Ahmad Yunus / Kanal Desa

Tak hanya itu, keberadaan tower ini juga punya fungsi lain. “Tower ini juga dilengkapi alat pemantau cuaca,” ujar Gustaff Iskandar, Direktur dari Commonroom Networks Foundation. Alat pemantau cuaca ini bisa menangkap data iklim mikro yang kelak bisa dimanfaatkan untuk keperluan pertanian maupun memantau perubahan iklim. “Warga didampingi agar bisa memanfaatkan data ini,” katanya.

Desa Pangumbahan terletak persis di pesisir selatan yang menghadap laut lepas. Desa ini menjadi bagian dari kawasan rawan bencana gempa dan tsunami atau dikenal dengan Selat Sunda Megatrust yang mengancam kawasan di Pulau Jawa bagian selatan. Diperkirakan kekuatan bencana alam ini mencapai M8,7.

Daryono sempat mengatakan gempa besar di Indonesia tinggal menunggu waktu saja, dikarenakan dua zona tersebut sudah lama tak mengalami gempa. Ia berharap, agar instansi terkait dan pemerintah setempat lebih awas dengan mitigasi bencananya.

“Kita waspadai karena dapat melepaskan energi gempa signifikan yang dapat terjadi sewaktu-waktu,” ujar Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG kepada media. Ia mewanti-wanti, hingga saat ini belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat dan akurat yang mampu memprediksi terjadinya gempa ini.

Laut lepas dan ancamannya menjadi halaman depan bagi banyak desa di sepanjang pesisir Jawa. Warga hidup berdampingan dengan segala ancaman dan potensi kekayaan alamnya yang melimpah. Kesiapsiagaan dan mitigasi bencana menjadi kunci untuk merespon seluruh potensi ini agar warga dan pemerintah desa siap menghadapi berbagai risiko terburuknya.

Inovasi teknologi tepat guna menjadi bagian penting dalam membangun mitigasi kebencanaan. Mulai dari penggunaan radio komunikasi hingga peranan internet.
Inovasi teknologi tepat guna menjadi bagian penting dalam membangun mitigasi kebencanaan. Mulai dari penggunaan radio komunikasi hingga peranan internet. Ahmad Yunus / Kanal Desa

“Komunikasi menjadi bagian penting dalam mitigasi ini,” ujar Wildan, relawan dari tim Gugus Mitigasi Lebak Selatan. Ia berinovasi lewat teknologi radio komunikasi yang terhubung dengan alarm atau suara peringatan kebencanaan. Ia bersama teman-temannya hadir di acara Rural ICT Camp yang berlangsung di Sukabumi ini bersama perwakilan Sekolah Internet Komunitas dari berbagai daerah.

Desa pesisir seperti Pangumbahan tentu saja harus siap menghadapi berbagai risiko ini. Keberadaan internet pun menjadi kunci penting untuk menyebarluaskan informasi yang tepat, mengurangi miss-informasi, dan menumbuhkan literasi digital bagi warganya.

Ujung Genteng kawasan pesisir yang elok dan menjadi habitat bagi penyu hijau. Di sini terdapat penangkaran penyu dan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin melihat langsung lokasi penyu bertelur dan lepas tukik atau anak penyu. Tak hanya itu, seluruh kawasan di sini juga ditetapkan sebagai kawasan Geopark oleh Unesco karena punya catatan sejarah yang menarik dari aspek geografis dan keragaman hayatinya.

Di balik magnet status ini, kampanye kebencanaan dan mitigasinya menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan. Risiko kebencanaan bisa terjadi kapan saja dan dengan skala yang tidak pernah diketahui.

Anak-anak muda peserta Sekolah Internet Komunitas yang datang dari berbagai daerah di Indonesia belajar bersama di event Rural ICT Camp 2024 di Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat.
Anak-anak muda peserta Sekolah Internet Komunitas yang datang dari berbagai daerah di Indonesia belajar bersama di event Rural ICT Camp 2024 di Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat. Ahmad Yunus / Kanal Desa

Rural ICT Camp 2024 menjadi sekolah bagi warga untuk berbagi dan melihat praktik baik, bagaimana internet dan teknologinya, digunakan warga untuk meningkatkan kualitas hidup warga di berbagai daerah. Keberadaan internet menjadi solusi sekaligus menjawab tantangan di berbagai daerah yang datang dari Aceh, Kalimantan Barat, Maluku, Sulawesi Selatan, hingga Sumbawa. Mereka membawa cerita dan pengalaman yang nyata bagaimana keberadaan teknologi internet bekerja dan memberi dampak bagi warga dan desa.

Pembangunan infrastruktur internet di Indonesia tentu saja punya banyak tantangan. Keterhubungan akses internet, keamanan data, literasi digital, hingga aspek sosial dan budaya menjadi isu yang kian relevan di hari ini. Perkembangan teknologi internet pun kian melesat melampui kebutuhan masyarakatnya. Di tengah ancaman berbagai bencana alam di Indonesia, keberadaan teknologi internet pun bisa menjadi solusi tepat untuk membangun kesadaran mitigasi. Termasuk menjadi bagian penting dalam mengambil keputusan yang tepat dan terukur oleh banyak pihak.

Suara warga Rural ICT Camp 2024 di pesisir selatan Sukabumi ini pun menjadi ruang pembelajaran yang dalam untuk membangun kesadaran bersama, empati, dan kolaborasi memperkuat solidaritas warga berdaya di Indonesia.

Baca Lainnya