BUMDes

Kiat Mengatasi Ketergantungan Beras Ala BUMDes Sumber Purnama

BUMDes Sumber Purnama menjawab persoalan ketergantungan beras dari daerah lain. Memperbaiki tata niaga dan produksi beras lokal di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Ahmad Yunus
Kiat Mengatasi Ketergantungan Beras Ala BUMDes Sumber Purnama
Pabrik beras berkapasitas 1 ton yang dikelola BUMDes Sumber Purnama menjadi ujung tombak menghasilkan beras berkualitas. BUMDes Sumber Purnama / BUMDes Sumber Purnama

Mata rantai beras memang panjang dan rumit. Terlebih saat ini Indonesia masih memasok beras impor dalam skala yang massif. Kondisi ini diakibatkan oleh banyak faktor. Mulai dari perubahan iklim hingga kondisi area pesawahan yang semakin menyempit.

Persoalan tata niaga hingga kemandirian pangan beras ini tak hanya terjadi dalam skala makro. Pun begitu yang terjadi di wilayah lain di Indonesia yang masih menggantungkan kebutuhan pasokan beras dari daerah lain. Seperti yang terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara. Ketergantungan beras yang dipasok dari Sulawesi dan Jawa membuat harga beras di tangan konsumen meroket mahal.

Masalah ini menjadi tantangan dan diselesaikan secara perlahan oleh Desa Loh Sumber Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Mereka bermimpi agar desa mereka mandiri dan tidak tergantung pada daerah lain, khususnya kebutuhan pangan utama beras. Ketersediaan beras menjadi kunci utama bagi ketahanan pangan desa.

Desa Loh Sumber menjawab persoalan ketergantungan beras dengan membangun tata niaga beras lokal melalui peranan BUMDes Sumber Purnama.
Desa Loh Sumber menjawab persoalan ketergantungan beras dengan membangun tata niaga beras lokal melalui peranan BUMDes Sumber Purnama. Lokadata / Lokadata

Warga Desa Loh Sumber kebanyakan bekerja sebagai petani dan sisanya bekerja sebagai pekerja tambang, PNS, dan pedagang. Salah satu potensi terbesar desa ini adalah area lahan pesawahan seluas 200 hektar yang ditanami padi dan hortikultura sayuran.

Potensi dan berbagai masalah ini menjadi salah satu tantangan bagi BUMDes Sumber Purnama. Kehadiran unit usaha desa untuk mengelola sekaligus mencari solusi bersama. BUMDes Sumber Purnama terjun dan terlibat dalam mengelola tata niaga beras di desa ini melalui pembelian gabah kering maupun basah. Tujuannya agar petani tak lagi merugi dan bingung untuk menjual hasil panen.

Pergerakan BUMDes Sumber Purnama salah satunya membentuk kelompok tani. Mulai dari pembinaan, pemberdayaan, hingga pembiayaan produksi beras di lapangan. Jaminannya, berbagai hasil panen dari kelompok tani ini ditampung melalui BUMDes.

Praktik di lapangan semakin sat set saat BUMDes Sumber Purnama bekerja sama dengan PT Petro Kimia, Pupuk Kaltim dan Pupuk Indonesia untuk menyediakan kebutuhan pertanian, mulai dari obat pertanian dan ketersediaan pupuk. Langkah ini memberi jawaban akan ketersediaan produksi. Pengembangan juga tak berhenti di Desa Loh Sumber saja. Tapi juga berkembang ke desa lain, seperti Desa Sungai Payang, Desa Bendang Raya, Desa Rapak Lambur dan desa lain agar potensi serapan beras semakin besar.

Penanaman padi dilakukan dengan mesin sehingga lebih cepat dan produktif.
Penanaman padi dilakukan dengan mesin sehingga lebih cepat dan produktif. BUMDes Sumber Purnama / BUMDes Sumber Purnama

Produksi beras BUMDes Sumber Purnama menjadi model percontohan di Kabupaten Kutai Kartanegara. Persoalan ketergantung beras dari Sulawesi dan Jawa terjawab sudah. Harga beras lokal semakin terjangkau dengan kualitas yang lebih baik. Tak hanya itu, tata niaga beras lokal pun menjadi lebih stabil dan turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal.

Kini, BUMDes Sumber Purnama juga memiliki aset sarana dan infrastruktur pasca panen. Pabrik Rice Milling Unit berkapasitas satu ton gabah per jam berdiri dan telah berproduksi menghasilkan beras berkualitas dengan merk cap Tugu. Kapasitas pabrik beras ini mampu menghasilkan beras seberat 1- ton sekali produksi.

Desa Loh Sumber bergerak dengan kemandirian pangan dan mampu meningkatkan nilai ekonomi beras melalui BUMDes Sumber Purnama. Produksi beras yang meningkat juga turut berdampak positif dengan meningkatnya sumber pendapatan asli desa. Berbagai kolaborasi antarlembaga dan permodalan juga turut mempercepat pertumbuhan ekonomi di Desa Loh Sumber dan desa sekitarnya.

Warga desa juga tak lagi sulit mencari modal. Mereka bisa meminjam permodalan melalui BUMDes Sumber Purnama sebesar Rp 6 juta dengan jaminan pembayaran pinjaman modal dari hasil penjualan gabah. BUMDes Sumber Purnama menjual beras seberat 5 kilogram dengan harga Rp 50 ribu per karungnya.

Saat ini ada 7 kelompok tani dan memasok kebutuhan gabah kering dan basah ke unit pabrik senilai Rp 1,8 miliar ini. BUMDes Sumber Purnama juga telah memasarkan produk beras berkualitas ini ke kota sekitarnya, seperti Samarinda, Balikpapan dan toko retail dan modern.

Potensi lain yang lagi mereka incar adalah pembangunan IKN. Mereka berharap, BUMDes Sumber Purnama menjadi pemasok utama terbesar kebutuhan beras bagi ibu kota Indonesia ke depan . Dengan begitu, efek ekonomi bagi masyarat lokal semakin menguat dan membesar.

Baca Lainnya