Keju Lokal Dari Senduro
BUMDes Sido Makmur, Lumajang mengembangkan keju lokal sebagai nilai tambah dari produksi susu hasil dari peternak.

Keju menjadi pelengkap kaya nutrisi dalam berbagai makanan saat ini. Permintaan keju yang sangat tinggi menjadi salah satu peluang yang dikembangkan oleh BUMDes Sido Makmur, Desa Wonocempoko Ayu, Kecamatan Senduro, Lumajang, Jawa Timur.
Produksi keju ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari produksi susu peternakan sapi maupun kambing milik masyarakat. Senduro memang berada di wilayah ketinggian dan sangat cocok dengan pengembangan sapi perah dan kambing.
Hingga saat ini, BUMDes Sido Makmur berhasil membuat usaha produksi susu non kolesterol dan keju berbagai rasa untuk memenuhi pasar keju. Tak hanya dipasarkan di lokal saja, tapi juga masuk ke wilayah Bali dan Jawa Tengah.
BUMDes Sido Makmur berdiri dari tahun 2014 dan terus membenahi manajemen dan sektor usaha produktifnya. Dukungan juga datang dari Pemerintah Desa Wonocempoko Ayu yang melihat potensi ekonomi untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakatnya. Termasuk dukungan fasilitas seperti pengurusan ijin BPOM dan standar produksi keju ini.
BUMDes Sido Makmur mendapatkan penyertaan modal sebesar 100 juta untuk menyediakan fasilitas alat produksi pembuatan keju dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 6 orang.
Produksi keju lokal memang tengah menjamur di desa penghasil susu lainnya di Indonesia. Kualitas keju lokal ini pun bersaing dengan keju dari pabrikan besar. Produk susu memang bisa diolah menjadi berbagai produk makanan bergizi tinggi. Meningkatkan nilai tambah ekonomi ikut serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat peternak susu sapi perah dan kambing.