Geopark Kebumen: Mutiara Dari Selatan Jawa
Geopark Kebumen sebagai sarana konservasi dan edukasi geologi dan keragaman hayati di wilayah pesisir selatan Jawa.
8 September 2024 menjadi kabar baik bagi Indonesia. Dewan UNESCO Global Geoparks (UGGp) meresmikan wilayah Kebumen, Jawa Tengah, menjadi bagian dari taman geologi dunia atau dikenal sebagai Geopark Kebumen. Penetapan ini berdasarkan keunikan dan sejarah geologi, budaya, dan keragaman hayati bentang alam karst dunia.
Perjalanan Geopark Kebumen ini dirintis sejak tahun 2004 seluas 543.599 kilometer persegi yang meliputi 12 kecamatan dan 117 desa dengan kontur bumi berbentuk perbukitan, lembah, hingga pantai yang menjorok ke arah selatan. 11 negara yang terlibat dala Dewan UGGp ini pun menerima Geopark Kebumen sebagai bagian dari jejaring Unesco Global Geopark.
Saat ini di Indonesia ada 11 geopark. Mulai dari Batur Bali, Belitong, Ciletuh, Gunung Sewu, Rinjani Lombok, Kaldera Toba, Raja Ampat, Maros Pangkep, Merangin, dan Ijen di Jawa Timur. Keberadaan Geopark Kebumen turut memperkuat upaya pelestarian, edukasi, dan juga mendorong kesejahteraan masyarakat lokal melalui pariwisata yang berkelanjutan.
Kawasan Geopark Kebumen memang eksotik. Bentang laut selatan terlihat memanjang hingga ke Cilacap. Muara sungai terlihat meliuk dari atas tebing yang dibentengi pagar hutan mangrove yang menghijau. Sementara di perbukitan terlihat punggung karst yang berjajar.
Salah satu keunikan kawasan yang menyedot kunjungan wisatawan di sini adalah Pantai Ayah atau Logending. Kawasan ini tumbuh subur hutan mangrove yang membentengi daratan dan pinggiran sungai. Perahu nelayan berjejer rapi di sepanjang muara sungai dan pinggiran kompleks nelayan. Mangrove memang tumbuhan penting sebagai garda pelindung kawasan pesisir. Sekaligus menjadi tempat berkembang biak bagi kepiting, ikan, dan burung.
Pelibatan Kelompok Mangrove
Konservasi mangrove di kawasan ini memang menjadi perhatian bagi warga desa dan pemerintahan Kabupaten Kebumen. Gerakan partisipasi warga ini dilakukan sejak tahun 2007 melalui pengembangan pembibitan di sekitar kawasan mangrove. Kelompok Pecinta Alam Pantai Selatan atau KPL Pansela menjadi motor gerakan lingkungan ini dan mulai menghijaukan kawasan Pantai Logending di lahan seluas 50 hektar hingga ke perbatasan Cilacap.
Keberadaan kawasan mangrove ini pun menjadi jantung penting bagi kawasan pesisir di Kebumen dan Cilacap. Daratan pesisir di sekitar Pantai Logending terlindungi dari abrasi maupun ancaman bencana tsunami. Kepiting, ikan, burung, dan terumbu karang di sekitar pantai tumbuh subur dan berkembang biak dengan baik.
Mutiara dari pantai selatan ini memang memikat. Bentang alam menjadi magnet bagi kemakmuran warga di sekitar kawasan Geopark Kebumen. Partisipasi warga, upaya konservasi, dan pengelolaan yang lestari menjadi kunci agar kawasan penting ini bisa berkelanjutan dan memberi manfaat yang besar bagi alam dan manusianya.
Tak hanya itu. Keberadaan kawasan ini pun bisa mendongkrak ekonomi bagi desa. Pengelolaan wisata berkelanjutan bisa dikembangkan oleh BUMDes dan menjadi peluang bagi pengembangan wisata desa. Syaratnya, harus mengikuti prinsip dan nilai penetapan geopark sebagai kawasan konservasi dan edukasi.
1. Warisan geologi bernilai internasional
Waris UGG haruslah situs yang bernilai internasional dan dikelola oleh badan dengan pengakuan hukum di bawah undang-undang nasional.
2. Badan manajemen harus lengkap
Badan manajemen harus mencakup semua pemangku kepentingan yang relevan, termasuk mitra dan komunitas ilmiah, lokal, dan adat.
3. Manajemen yang komprehensif
Sistem tata kelola, pengembangan, komunikasi, perlindungan, infrastruktur, keuangan, dan kemitraan haruslah menyeluruh sebelum diusulkan sebagai UGGp.
4. Terjaring secara internasional
Kawasan UGGp haruslah berhubungan dengan UNESCO Global Geoparks lainnya serta dengan Global Geoparks Network.
5. Terhubung dengan keaslian kultur dan ekologi
Warisan geologisnya terhubung dengan warisan budaya dan alamnya. Hal ini yang akan menghubungkan untuk tujuan pendidikan, peningkatan kesadaran, dan penginformasian pengunjung dan penduduk setempat.
6. Tidak terputus
Kawasan UGGp adalah satu wilayah terpadu dan tidak ada perbatasan yang terputus. Seluruh wilayah harus dilibatkan dalam aktivitas Geopark.
7. Memperhatikan jarak
Jika proyek geopark lebih dekat dari 100 kilometer dengan UNESCO Global Geopark yang ada, pastikan bahwa studi ilmiah dilakukan untuk menunjukkan perbedaan geologi dan kemungkinan komplementaritas dengan geopark itu.
8. Memperhatikan aspek komersialitas
Geopark terlibat dalam upaya branding, visibilitas, dan komunikasi yang sesuai, baik untuk pengunjung maupun masyarakat lokal melalui situs web khusus, rambu, panel, museum, sudut geopark, pusat pengunjung, selebaran, dan peta terperinci dari area yang menghubungkan situs geologi dan lainnya di area tersebut.
9. Memiliki branding yang berbeda
UGGp haruslah memiliki identitas perusahaan membedakannya dari situs geologis lainnya atau kawasan lindung di sekitarnya.
Pelibatan BUMDes
Bupati Kebumen Arif Sugianto memang tengah mendorong agar BUMDes atau BUMDesma terlibat memajukan kawasan di pesisir selatan ini melalui usaha desa. Seperti yang dilakukan beberapa BUMDes di Kebumen dalam pengelolaan Pantai Pandankuning dan Pemandian Air Panas Krakal. Dua BUMDes ini menjadi rujukan pengelolaan BUMDes dalam sektor pariwisata.
Keberadaan BUMDes bisa menjadi motor bagi peningkatan ekonomi lokal melalui pengembangan wisata berkelanjutan berbasis konservasi dan edukasi. Upaya partisipasi warga lokal dalam menjaga kawasan mangrove bisa menjadi contoh bagi pengembangan wisata berkelanjutan. Termasuk aspek ekonomi lainnya, seperti budaya, pengembangan kuliner lokal, penginapan, dan kegiatan konservasi lainnya.
Penetapan Geopark Kebumen telah berlangsung lama. Penetapan ini pun menjadi modal kuat bagi Kebumen untuk unjuk gigi pada panggung dunia. Bahwa di pesisir selatan Kebumen memiliki kawasan konservasi dan edukasi geologi yang unik dan khas. Modal besar penting bagi pengembangan dan perlindungan kawasan lestari di tengah ancaman bencana di pesisir selatan.