BUMDes

BUMDes Mutiara Welirang: Menjadi Tuan Di Tanah Sendiri

Berbekal semangat mengubah diri, kejujuran dan tanggung jawab, perubahan ini mengkristal dan menjadikan warga Desa Ketapanrame, Mojokerto tangguh, mandiri, dan berdaulat.

Ahmad Yunus
BUMDes Mutiara Welirang: Menjadi Tuan Di Tanah Sendiri
Desa Ketapanrame berada di antara Gunung Welirang dan Gunung Penanggungan. Punya potensi keindahan alam yang luar biasa. BUMDes Mutiara Welirang / BUMDes Mutiara Welirang

Bisnis itu solusi. Kiat ini rupanya dikembangkan oleh BUMDes Mutiara Welirang yang berada di Desa Ketapanrame, Mojokerto, Jawa Timur secara bertahap. Bermula dari masalah yang ada di desanya. Salah satunya ketersediaan air bersih untuk keperluan warga desa.

Desa Ketapanrame berada di antara Gunung Welirang dan Gunung Penanggungan. Desa ini sebenarnya subur namun terkendala oleh infrastruktur air bersih. Berangkat dari masalah ini, pemerintah desa bersama BUMDes membangun sarana air. Mulai dari pengeboran, penampungan air, hingga distribusi air bersih pada rumah warga.

Unit usaha ini pun mengalir lancar dengan nama Tirto Tentrem. BUMDes mendapatkan pemasukan dari iuran air bersih dan warga pun senang. Air bersih tak lagi masalah saat musim kemarau tiba. Terlebih saat itu, warga kebanyakan bergantung pada pasokan air dari aliran sungai.

BUMDes Mutiara Welirang mengelola kawasan wisata Ghanjaran dan menjadi magnet pariwisata di desa ini.
BUMDes Mutiara Welirang mengelola kawasan wisata Ghanjaran dan menjadi magnet pariwisata di desa ini. BUMDes Mutiara Welirang / BUMDes Mutiara Welirang

BUMDes Mutiara Welirang menjadi garda terdepan dalam pembangunan di desa ini. Terbukti Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi atau Kemendes PDTT menetapkan BUMDes ini sebagai BUMDes Inspiratif 2023 dan telah memberikan manfaat yang nyata pada warga desanya.

BUMDes Mutiara Welirang tidak berhenti pada urusan distribusi air bersih saja. Mereka juga turun tangan untuk menyelesaikan masalah lain. Seperti masalah sampah, pertanian dan peternakan, hingga urusan modal bagi usaha warga. Berbagai masalah dan potensi desa menjadi pijakan bagi BUMDes ini untuk bekerja keras dan menjadikan desa ini lebih baik.

Geliat perkembangan Desa Ketapanrame semakin membuahkan hasil. Dampak nyata tak hanya terlihat pada urusan infrastruktur saja. Tapi berdampak nyata pada aspek ekonomi dan keterlibatan warganya. Warga tidak sekedar menjadi penonton tapi justru menjadi tuan di tanah mereka sendiri.

BUMDes Mutiara Welirang melibatkan warga sebagai investor untuk membangun desanya. Menjadikan warga bukan sekedar buruh tapi menjadi tuan di tanah sendiri.
BUMDes Mutiara Welirang melibatkan warga sebagai investor untuk membangun desanya. Menjadikan warga bukan sekedar buruh tapi menjadi tuan di tanah sendiri. Lokadata / Lokadata

Tiap bulan laba usaha dari BUMDes Mutiara Welirang mengalir pada kantong warga sekitar 5 hingga 10 persen tiap bulan dan naik hingga 20 persen saat kunjungan wisata membludak. Saat ini, ada 190 orang lebih warga desa yang bekerja di BUMDes ini untuk menggerakkan seluruh unit usaha dan mengelola secara langsung untuk mengembangkan berbagai potensi desanya.

Berbekal semangat mengubah diri, kejujuran dan tanggung jawab, perubahan ini mengkristal dan menjadikan warga desanya tangguh, mandiri, dan berdaulat membangun ekonomi dan kehidupannya.

Kolaborasi warga, pemimpin daerah, dan pengelola yang profesional, mereka bergerak bersama untuk terus mendorong perubahan di desanya. Tak salah jika di tahun 2022, keuntungan laba dari berbagai unit usaha mereka, mampu terkumpul hingga mencapai Rp 3,4 miliar. Capaian luar biasa ini membuktikan bahwa mereka mampu dan mengelola BUMDes Mutiara Welirang untuk berdiri dan berdampak pada kehidupan warga desanya.

Salah satu unit usaha yang paling menonjol adalah sektor wisata Taman Ghanjaran dan Wisata Sumber Gempong. Lokasi ini lengkap dengan fasilitas kolam renang dan hiburan masyarakat. Keberadaan lokasi wisata yang berada di tanah desa ini, berhasil menyedot kunjungan dan antusiasme warga tiap tahun.

Menariknya, usaha ini pun hasil udunan warga sebesar Rp 3,8 miliar dari 440 kepala keluarga ditambah dana sebesar Rp 5 miliar dari Pemda Kabupaten Mojokerto. Warga bisa membeli 10 lembar saham dengan nilai satu juta per lembarnya dan menjadi modal bagi usaha kawasan wisata. Investasi bersama ini pun menjadi nafas dan menjadi tenaga operasional seluruh kawasan.

Warga berbenah diri dan menyambut arah perubahan lewat BUMDes Mutiara Welirang. Kini, mereka menjadi tuan di tanah sendiri.

Baca Lainnya