BUMDes Putro Manggolo: Wujudkan Kampung Domba Desa Kadilanggon
Tiga strategi wujudkan mimpi kampung domba melalui pembangunan produksi sentra konsentrat dan pakan hijauan hingga penggemukan domba. Bergandeng tangan dengan Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta.
Desa Kadilanggon, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah punya mimpi. Warganya ingin desa mereka dikenal sebagai kampung domba. Tak salah dengan mimpi mereka. Pasalnya, desa mereka punya banyak potensi. Lahan yang luas. Rumput hijauan dan warganya yang kebanyakan bekerja sebagai petani.
Beruntung warga desa mendapat pendampingan dari Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada atau UGM Yogyakarta. Melalui dampingan ini warga didorong membangun lokasi pabrik pakan konsentrat dan lahan hijauan pakan ternak untuk mencapai mimpi kampung domba.
Melalui BUMDes Putro Manggolo mimpi ini dibangun secara bertahap. Pertama, penyediaan pakan konsentrat dan pakan hijauan. Kedua, pengembangan pembibitan dan penggemukan domba, dan ketiga pengembangan usaha kemitraan bersama masyarakat.
Tiga tahapan langkah ini menjadi strategi bagi warga desa untuk mewujudkan kampung domba dan memberikan manfaat kepada masyarakatnya. Kolaborasi antarlembaga ini lahir dengan nama Project Ayo Angon dan melibatkan partisipasi warga desa.
Berbagai pelatihan dan pendampingan kepada peternak mulai bergulir. Pelatihan ini turut membantu warga untuk mengakses pengetahuan dan pengalaman menjadi peternak yang baik. Termasuk bagaimana membangun usaha bisnis ini agar menguntungkan.
Direktur BUMDes Putro Manggolo Imam Adi Proyogo mengatakan BUMDes menjadi inisiator sekaligus penggerak usaha budidaya ternak domba ini. Menurutnya, usaha ini punya potensi besar mengingat potensi desanya sangat mumpuni dan bisa menjalankan program kampung domba ini.
“Peternakan di memiliki potensi untuk mendorong ekonomi masyarakat dan desa berkembang. Seperti yang kita tahu, peternakan selama ini masih banyak dikelola secara tradisional dan peternak belum berorientasi terhadap keuntungan,” kata Adi Prayogo.
Keberadaan sentra pakan konsentrat dan hijauan ini juga tak hanya memasok kebutuhan Desa Kadilanggon saja. Tapi juga diharapkan bisa memasok dan menjangkau desa sekitarnya seperti Desa Kaligayam dan Desa Melikan.
Hingga saat ini ada sekitar 200 warga peternak dan mengelola populasi ternak sekitar 320 ekor. BUMDes Putro Manggolo sendiri mampu memproduksi konsentrat pakan domba setiap hari dengan kapasitas 500 kilogram hingga 750 kilogram. Tak hanya itu, BUMDes Putro Manggolo juga melayani kebutuhan baku lain, seperti gaplek, bungkil sawit, tetes tebu hingga layanan jasa lainnya.
Market permintaan daging domba di Indonesia memang menggiurkan. Terlebih domba menjadi salah satu kebutuhan daging utama bagi masyarakat muslim di Indonesia. Baik memenuhi saat hari raya Idul Adha hingga keperluan aqiqah anak.
Menurut Badan Pusat Statistik 2022, produk daging domba di Indonesia mencapai 54 ribu ton lebih dan produktivitasnya semakin naik untuk memenuhi pasar dalam negeri.
Jawa Barat menjadi salah satu sentra produksi domba paling besar dan diikuti dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Keberadaan kampung domba di Desa Kadilanggon menjadi ujung tombak pengembangan produktivitas domba di Jawa Tengah. Sekaligus menjadi jalan menumbuhkan ekonomi peternak domba.