BUMDes Lumindai Saiyo: Mata Rantai Usaha Dari Desa
BUMDes Lumindai Saiyo membangun usaha berdasarkan kebutuhan dan potensi di desa. Kunci keberhasilan meraih BUMDes terbaik se-Provinsi Sumatera Barat di tahun 2023.
Seorang perempuan tampak sibuk menimbang serbuk gula aren semut ke dalam plastik seberat 250 gram. Lalu, ia merekat plastik itu dan siap untuk dipasarkan. Inilah keseharian perempuan bernama Nurhayati Intan Pertiwi, pekerja BUMDes Lumindai Saiyo, Sawahlunto, Padang. Setiap Selasa, kegiatan Intan selalu mengemas dan menimbang gula aren semut.
Intan sudah 2 tahun bekerja di BUMDes Lumindai Saiyo. Menurutnya, gula aren semut tersebut merupakan hasil pengolahan dari petani di Desa Lumindai. Setelah diolah para petani akan mengantarkan gula tersebut ke kantor BUMDes Lumindai Saiyo. Kemasan gula aren semut BUMDes Lumindai terdapat dua jenis bungkus, 250 gram dan 12 gram.
Gula aren semut tersebut telah dipasarkan ke berbagai provinsi, di antaranya Provinsi Jawa Barat, Jambi, Batam dan sekitar Sumatera Barat. Gula Aren Lumindai memiliki aroma yang khas dibandingkan dengan produksi daerah lain dan rasa manisnya lebih terasa. Dari segi bentuk, gula semut aren Lumandai juga berbeda. Jika daerah lain dicetak dengan bambu sehingga berbentuk bundar, sementara di Lumindai lebih seperti pasir.
BUMDes Lumindai Saiyo berada di Desa Lumindai, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto. BUMDes tersebut diresmikan pada 2019 dan mulai beroperasi pada 2020. Awalnya, BUMDes tersebut membuka 2 unit usaha. “Kami punya 2 unit usaha, karena dana yang didapatkan dari desa lumayan,” kata Direktur BUMDes Lumindai Saiyo Nella Roska Yuliani.
Keputusan pembukaan usaha itu ambil setelah melakukan musyawarah dan perhitungan yang matang. Dua unit usaha yang dibuka yakni usaha penjualan Alat Tulis Kelengkapan (ATK) dan pengelolaan gula aren. Menurut Nela, keputusan BUMDes ketika itu sudah tepat. Sebab, dua unit usaha tersebut sangatlah strategis dan sesuai kebutuhan masyarakat.
Nella menjelaskan, jika di Desa Lumindai banyak terdapat sekolah dan kantor pemerintahan. Namun tidak ada tempat penjualan ATK, sehingga masyarakat berbelanja kebutuhan kantor dan sekolah harus ke pusat kota yang jaraknya cukup jauh.
“Desa kami banyak sekolah dan kantor, namun tempat jual alat tulisnya tidak ada. Pertimbangan inilah kami pengurus BUMDes memutuskan untuk memulai usaha penjualan ATK,” ucapnya. Tak hanya itu, ia mengaku berbagai barang yang dijual di sini sangat lengkap seperti layaknya di pusat kota.
Kemudian unit usaha produksi Gula Semut Aren dibuka. Lantaran di desa ini banyak petani aren. Selain untuk pengembangan bisnis BUMDes, unit usaha tersebut juga dapat mensejahterakan petani. “Aren merupakan salah satu hasil tani yang ada di Lumindai, jika tidak dimanfaatkan tentu sangat sayang sekali,” katanya.
Unit usaha ini dimulai dengan pembinaan kepada 2 kelompok tani untuk lebih maksimal memproduksi gula semut arennya. Lalu nanti hasil-hasil petani tersebut dibungkus dengan semenarik mungkin untuk dipasarkan. “Dari segi harga tentu akan lebih stabil dan bagus,” ujarnya.
Menurutnya, gula aren Desa Lumindai pasti akan berbeda dengan gula aren dari daerah lainnya. Gula aren di desa ini telah lama dan menjadi salah satu potensi unggulan desa.
“Kami yakin kualitas dan rasanya berbeda, makanya kami berani untuk bekerja sama dengan para petani, jadi kami memproduksinya bersama,” katanya.
Namun sekarang produksi gula aren sudah agak berkurang. Sebab banyak anggota kelompok tani yang merantau dan beralih profesi. Awalnya ada 15 orang yang menjadi bagian dari kelompok tani, sekarang hanya tinggal 7 orang. “Jadi banyak yang produksi sendiri di rumah namun tetap kami yang beri fasilitasnya,” ucapnya.
Pada April 2020 secara resmi BUMDes Lumindai Saiyo mengembangkan sayap bisnisnya dengan membuka 2 unit usaha lagi. Pembuka unit usaha tersebut karena dana bantuan dari desa masih ada.
“Kami diberi dana dari desa itu di awal sekitar 250 juta. Karena cukup banyak kami bisa mengembangan bisnis lebih banyak dengan membuka unit-unit usaha,” kata Nella.
Pengembangan bisnis itu juga melihat peluang keuntungan yang besar didapatkan BUMDes. 2 unit usaha tersebut adalah pangkalan gas elpiji dan agen penjualan pulsa. “Kami melihat keuntungan yang besar dari pangkalan gas elpiji dan agen pulsa,” katanya.
Seiring berjalannya waktu BUMDes Lumindai Saiyo terus menambah unit usahanya seperti penjualan pupuk subsidi. Sekarang sudah ada 2 toko milik BUMDes Lumindai Saiyo yang menjadi agen pupuk yang berlokasi di Desa Lumindai Saiyo dan Kecamatan Lembah Segar.
Menurut Nella dengan adanya 6 unit usaha milik BUMDes Lumindai Saiyo ini tentu sangat membantu masyarakat. Sebab, unit usaha yang dibentuk memang sebagaimana yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sekolah yang sebelumnya membeli ATK keluar desa sudah agak lebih ringan.
Lalu dari 6 unit usaha tersebut BUMDes Lumindai Saiyo telah meraup keuntungan kotor sebesar Rp 90 hingga Rp 100 juta per tahunnya. Kemudian juga dapat membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat Lumindai. “Lumayanlah keuntungan bisa buat gaji karyawan kami yang berjumlah 8 orang, sudah termasuk pengurus,” katanya.
Selain bermanfaat kepada masyarakat, BUMDes Lumindai Saiyo juga telah memberikan kontribusi kepada desa. Pada 2022 Bumdes Lumindai Saiyo telah menyerahkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 12 juta kepada Pemerintah Desa Lumindai.
“Kami telah memberi PAD pada akhir tahun kemarin senilai 25 persen dari laba kepada desa sebesar 12 juta,” ujarnya bangga.
Cara Menghadapi Pasang Surut
Menurut Nella, dalam berdagang tentu ada pasang surutnya. Sehingga untuk menghadapi hal tersebut BUMDes terus mencari solusi dan mengkaji terlebih dahulu sebelum membuka unit usaha baru. Hal tersebut agar tidak terjadi pasang surut yang berlarut.
BUMDes Lumindai Saiyo menyiasati hal tersebut dengan cara membuka usaha yang memang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Nella mencontohkan dengan bisnis seperti pupuk, ATK, voucher internet, pulsa. “Jadi kami sudah mempersiapkan itu semua, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tuturnya,
Lalu agar bisnis BUMDes Lumindai Saiyo lebih berkembang lagi Nella merencanakan akan menambah unit usaha pada 2024. Hal tersebut jika ada penambahan modal. Dia sudah rencana akan membuka tiga unit usaha. Pertama membuka agen pupuk di daerah Talawi, kemudian kedua pengolahan sampah plastik dan budidaya maggot.
“Sebenarnya kami sudah mulai jalan tetapi dalam skala kecil atau masih masa perkenalan, belum kami disahkan secara formal. Seperti pengolahan sampah sudah mulai,” katanya.
Seluruh usaha BUMDes Lumindai Saiyo telah menuai hasil. BUMDes ini dinobatkan sebagai BUMDes terbaik tingkat provinsi dan mendapatkan Juara I Lomba BUMDes /BUMNag Provinsi Sumatera Barat 2023.
Apresiasi ini bukti kerja keras dan dedikasi pengelolanya untuk memompa berbagai usaha dari desa. BUMDes membuktikan bisa dan mampu menjadi motor penggerak ekonomi desa.