BUMDes

BUMDes Jiwata Energi: Sengatan Listrik Untuk Terangi Desa

BUMDes Jiwata Energi mengelola pembangkit listrik mikro hidro di Desa Tepian Terap, Kalimantan Timur. Mampu menyediakan suplai listrik 24 jam secara mandiri.

Ahmad Yunus
BUMDes Jiwata Energi: Sengatan Listrik Untuk Terangi Desa
Desa Tepian Terap berinovasi membangun mikro hidro untuk menyuplai kebutuhan listrik dan terkelola oleh BUMDes. Inovasi.web.id / Inovasi.web.id

Desa Tepian Terap, desa tersembunyi di pedalaman Kalimantan Timur. Desa ini persis berada di tengah hutan dengan akses menuju desa yang cukup jauh dari pusat kota.

Kondisi pembangunan di desa ini serba terbatas. Salah satunya, masalah akses listrik yang belum terjangkau oleh PLN. Warga pun bertahun-tahun terpaksa mengandalkan mesin genset untuk memenuhi kebutuhan listrik. Mahal dan tak mudah mendapatkan pasokan solarnya.

Pemerintah Desa Tepian Terap kerja keras untuk menyelesaikan persoalan ini. Terlebih listrik sangat membantu dalam pembangunan dan usaha warganya. Di tengah kondisi terbatas, mereka putar otak untuk mencari solusi masalah ini. Beruntung, desa mereka masih dikelilingi hutan dan pepohonan yang padat. Air bersih dari mata air Jiwata mengalir sepanjang musim.

Warga bersama pemerintah desa pun membendung air dan membangun kincir air secara swadaya sejak 2010 lewat program PNPM Mandiri. Inisiasi ini membuahkan hasil walau belum maksimal. Warga mulai menikmati listrik secara terbatas hingga mereka membangun sarana mikro hidro yang mumpuni. Aliran listrik 24 jam pun berhasil mereka bangun dan memenuhi kebutuhan desa secara mandiri.

Desa Tepian Terap, Kalimantan Timur membangun Pembangkit Listrik Mikro Hidro (PLMH) agar pemukiman desanya terang benderang secara mandiri.
Desa Tepian Terap, Kalimantan Timur membangun Pembangkit Listrik Mikro Hidro (PLMH) agar pemukiman desanya terang benderang secara mandiri. Lokadata / Lokadata

Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro Hidro (PLMH) Desa Tepian Terap berasal dari dana desa, CSR perusahaan sawit dan dana warga. Di tahun 2015, seluruh pengelolaan dan manajemen pengelolaan listrik ini dikelola oleh BUMDes Jiwata Energi. Mulai dari perawatan, pembiayaan operasional, hingga pengelolaan biaya tarif listrik.

Hingga saat ini BUMDes Jiwata Energi mampu menyuplai kebutuhan listrik ke 300 rumah warga dengan daya maksimal menghasilkan 100 KVA. Biaya langganan tarif listrik ini sebesar Rp 200 ribu per bulan dan membuat desa mereka menjadi terang benderang.

Energi terbarukan berbasis komunitas ini berdampak besar bagi kehidupan warga Desa Tepian Terap. Pemanfaatan dana desa menjadi pematik bagi pembangunan desa dan memberikan solusi yang nyata atas masalah desa. Terlebih saat ini pada APBN 2024 besaran dana desa mencapai Rp 71 triliun dan bisa dimanfaatkan bagi pengembangan energi terbarukan dalam skala kecil.

Warga membuat bendungan air untuk menyuplai tenaga mikro hidro dan menjawab kebutuhan listrik komunitas.
Warga membuat bendungan air untuk menyuplai tenaga mikro hidro dan menjawab kebutuhan listrik komunitas. Mongabay / Mongabay

Pemerintah Indonesia memang tengah menggenjot rasio elektrifikasi hingga 100 % di tahun 2024 ini. Salah satunya mampu menjangkau hingga ke desa-desa di seluruh Indonesia. Tentu saja ini tak mudah mengingat akses geografis, daya beli masyarakat, dan infrastruktur yang masih belum memadai.

Menurut laporan dari 350.org Indonesia bersama Center of Economic and Law Studies atau CELIOS pengembangan energi terbarukan berbasis komunitas di Indonesia memiliki sejumlah tantangan. Terlebih menggunakan sumber pendanaan dana desa, baik dari sisi kapasitas sumber daya manusia, akuntabilitas dan transparansi keuangan, serta birokrasi program. Termasuk bagaimana agar anggaran dana desa ini transparan.

Menurut laporan ini Indonesia tercatat ada sekitar 4.400 desa Wilayah Terluar, Terdepan, Tertinggal (3T) yang belum memiliki akses listrik dan masih mengandalkan pada PLN. Padahal, menurut penelitian dua lembaga ini, Indonesia memiliki potensi besar energi terbarukan namun belum termaksimalkan dengan baik. Padahal potensi ini bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat secara lokal.

Ketersediaan listrik adalah kebutuhan vital bagi pertumbuhan desa kota. Desa Tepian Terap bersama BUMDes Jiwata Energi mengambil inovasi tepat untuk menyelesaikan masalah mereka. Desa Tepian Terap di pedalaman Kalimantan Timur tak lagi gelap gulita.

Baca Lainnya