BUMDes Desa Loleo Menggali Potensi Laut
Hasil laut menjadi primadona bagi BUMDes Desa Loleo untuk mendongkrak kesejahteraan warganya di Kabupaten Morotai.
![BUMDes Desa Loleo Menggali Potensi Laut](https://assets.kanaldesa.com/2022-07/original_350/b6566eb54718c65a8c339c9e237c11d36ae4782f.jpg)
Kawasan pesisir Indonesia menyimpan potensi alam yang tinggi. Salah satunya, sektor perikanan hasil tangkapan nelayan. Potensi ini pun menjadi modal bagi BUMDes dalam mendongrak perekonomian masyarakatnya. Seperti yang dilakukan oleh Desa Loleo di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.
Saat ini, BUMDes Desa Loleo memiliki 4 kapal tangkap ikan skala kecil dan bisa melibatkan 50 nelayan. Bahkan, setiap hari mereka bisa menangkap ikan laut hingga 800 kilogram. Keberadaan BUMDes Desa Loleo perlahan mendongrak kehidupan nelayannya. Termasuk untuk melawan tengkulak yang selama ini membeli ikan dengan harga murah. Kini, para nelayan di Desa Loleo bisa menambah penghasilan tambahan sebesar Rp 2 juta per minggunya.
BUMDes Desa Loleo membuktikan kerja keras mereka perlahan membuahkan hasil. Dari hasil tangkapan ikan segar, mereka mulai membangun sarana penampungan dari nelayan-nelayan lainnya. Dari tempat penampungan ini kemudian mereka jual ke kota besar di Maluku. Termasuk, untuk memasok mata rantai ekspor tuna ke Jepang.
Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ikan tuna ini tersebar hingga ke wilayah laut Halmahera Timur, Halmahera Tengah dan Halmahera Utara. Dengan potensi berbagai macam jenis olahan ikan laut ekspor seperti frozen yellowfin tuna, yellowfin tuna loin, yellowfin tuna head, frozen udang vaname dan smoke fish. Daerah Morotai tergolong mempunyai peluang pemanfaatan yang sangat besar dalam sektor perikanan.
BUMDes Desa Loleo bergerak dalam laju industri perikanan besar ini. Dengan memanfaatkan potensi yang berada di depan mata mereka. Untuk meraih bisnis gurih dari ekspor ikan komoditas dunia ini.