BUMDes

BUMDes Damai Jaya: Gurihnya Bisnis Udang

BUMDes Damai Jaya mendongkrak usaha mereka lewat budidaya udang vaname. Bisa menyokong kebutuhan pasar ekspor udang Indonesia ke mancanegara.

Ahmad Yunus
BUMDes Damai Jaya: Gurihnya Bisnis Udang
Udang vaname menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia ke pasar Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok. Universitas Airlangga / Universitas Airlangga

Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin takjub saat ia menyaksikan panen Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kebumen, Jawa Tengah. Tambak terbesar ini diharapkan bisa turut mendongkrak perekonomian Indonesia.

Terlebih saat ini Indonesia berpotensi besar untuk menguasai pasar udang global. Indonesia menempati peringkat ketiga terbesar setelah Ekuador dan India di pasar ekspor.

Budidaya udang juga turut menyerap tenaga kerja dan produktivitas kawasan pesisir sehingga bisa menjadi salah satu ujung tombak mendongkrak pembangunan desa. Menurut Wapres RI, target ekspor komoditas udang di tahun 2024 mencapai US$4,3 miliar bisa tercapai.

Udang vaname menjadi salah satu komoditas udang ekspor yang kini dikembangkan oleh Indonesia.
Udang vaname menjadi salah satu komoditas udang ekspor yang kini dikembangkan oleh Indonesia. Kabupaten Sukamara / Kabupaten Sukamara

Komoditas udang turut mengisi porsi ekspor produk perikanan Indonesia dan menjadikan sektor ini bisa menjadi skala industri. Mulai dari hulu hingga hilir sehingga menghasilkan udang berkualitas dengan target produksi mencapai 2 juta ton di tahun depan.

Menurut Data Kementerian Kelautan dan Perikanan, saat ini ada tiga jenis udang yang dikembangkan di Indonesia. Pertama udang vaname, udang windu, dan udang jerbung. Dari tiga jenis ini, produksi udang vaname yang paling banyak dibudidayakan dan tercatat mencapai 1,829 juta ton di tahun 2023.

Berbagai negara tujuan ekspor udang dari Indonesia ini menuju pasar Amerika Serikat, Jepang dan Tiongkok. Gurihnya potensi pasar udang baik lokal maupun internasional juga menjadi minat bagi BUMDes Damai Jaya yang berada di Desa Sungai Damar, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah.

Saat ini BUMDes Damai Jaya memiliki 4 kolam seluas satu hektar dengan kemampuan budidaya produksi mencapai 6 ton per sekali panen.

Dari panen udang vaname ini mereka berhasil mengumpulkan keuntungan kotor mencapai Rp 400 juta dan dinilai sangat prospektif untuk pengembangan budidaya udang ke depannya. Tak salah, jika BUMDes Damai Jaya berhasil mendapat apresiasi menyabet juara dua tingkat nasional wilayah regional 3 Kalimantan-Sulawesi.

Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah berpotensi mendongkrak pendapatannya melalui budidaya udang tambak. Menggerakan lewat peranan BUMDes dalam mendongkrak produktivitas desa.
Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah berpotensi mendongkrak pendapatannya melalui budidaya udang tambak. Menggerakan lewat peranan BUMDes dalam mendongkrak produktivitas desa. Lokadata / Lokadata

Saat ini ada sekitar 10 pembudidaya yang terjun mengembangan bisnis udang vaname ini di Desa Sungai Damar dan membentuk kelompok baru untuk terus menggenjot pengembangan budidaya tambak udang vaname ini secara massif.

Keberadaan budidaya tambak udang ini membuat kehidupan warga desa bergeliat. Bahkan klaster tambak udang ini menjadi salah satu percontohan dari Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) RI.

“Upaya yang kami lakukan menambah pendapatan desa dengan membuka klaster tambak udang vaname,” ujar Kepala Desa Sungai Damar Abdul Sanapsud. Menurutnya, potensi bisnis udang vaname sangat gurih dan potensi pendapatan mencapai Rp 1 miliar.

Pengembangan budidaya udang vaname oleh BUMDes Damai Jaya berasal dari Dana Desa dengan total awal modal sebesar Rp 981 juta di tahun 2021.

Tahap awal BUMDes ini membangun tiga kolam dengan total benih udang sebanyak 3 ribu benih. Rata-rata harga per kilogram udang vaname ini senilai Rp 70 ribu dengan asumsi panen sebanyak 3 kali per tahun.

Bisnis udang memang gurih. Potensi pasar lokal dan internasional terbuka lebar. Peluang ini pun menjadi garapan bagi BUMDes Damai Jaya untuk terlibat dalam mata rantai komoditas ekspor ini.

Berbagai potensi, permintaan pasar, harga jual, dan produktivitas warga desa menjadi pelecut untuk tumbuh berkembang. Desa Sungai Damar pun kini kian mewangi lewat udang vaname.

Baca Lainnya