BUMDes

Potret BUMDes Maju Jaya: Wahana Kolam Renang Di Tepi Samudera Hindia

Desa Peunaga Pasi, Kabupaten Meulaboh, kembali berdetak lewat BUMDes Maju Jaya pasca tsunami 2004 silam. Mengelola wahana wisata water boom.

Sri Wahyuni
Potret BUMDes Maju Jaya: Wahana Kolam Renang Di Tepi Samudera Hindia
BUMDes Maju Jaya di Desa Peunaga Pasi menghidupkan geliat wisata desa lewat pembangunan wahana wisata air. Kemenparekraf / Kemenparekraf

Desa Peunaga Pasi yang berada di Aceh Barat sekarang menjadi magnet yang menyedot kunjungan orang. Wilayah yang hanya berpenduduk 196 kepala keluarga (KK) ini, secara mandiri mampu menjadi salah satu lokasi wisata di daerah terpencil.

Adalah BUMDes Maju Jaya yang kini menjadi penarik pundi uang bagi Desa Peunaga Pasi lewat wahana air atau water boom yang dibangun lewat dana BUMDes. Di lokasi desa ini, Direktur Utama Ayu Septi Milyani menuturkan pengalamannya. Bagaimana ia dan pengelola membangun wahana air sejak tahun 2017 silam.

“BUMDes ini didirikan 2017, tapi masih dalam bentuk rancangan dan pada saat itu saya bukan termasuk pendiri,” ucapnya membuka obrolan.

Menurutnya, saat itu pembangunan dilakukan oleh oleh Dinas Pemberdayaan Gampong (Desa). Pengurusnya masih diisi aparatur desa dengan anggaran sebesar Rp104 juta untuk alokasi program wisata.

Setahun kemudian, kemudian manajemen melakukan perekrutan terbuka untuk menjadi pengurus. Karena sesuai dengan aturannya, aparatur desa tidak diperbolehkan masuk ke dalam manajemen pengelola.

“Namun setelah pengurus terbentuk, manajemen BUMDes justru sempat vakum setahun, karena ada urusan masing-masing,” terangnya.

Masuk tahun 2020, rekruitmen kembali dilakukan geucik (kepala desa) untuk mencari kandidat pengurus baru. Ayu terpilih menjadi direktur utama, dengan didampingi Kiki sebagai bendahara dan Rida sebagai sekretaris.

Di bawah naungannya, BUMDes tersebut mendapat penyertaan modal sekitar 30 persen yang berasal dari dana desa. Dana ini kemudian diperuntukan untuk membeli beberapa alat pendukung. Kemudian pada 2021, sertifikat badan hukumnya keluar.

Wahana kolam renang yang dikelola oleh BUMDes Maju Jaya kian berkembang dan memiliki berbagai fasilitas menarik. Seperti penyewaan motor cross bagi anak-anak dan ATV,
Wahana kolam renang yang dikelola oleh BUMDes Maju Jaya kian berkembang dan memiliki berbagai fasilitas menarik. Seperti penyewaan motor cross bagi anak-anak dan ATV, Kemenparekraf / Kemenparekraf

Tetap Maju Walau Ditentang

Banyak cerita yang dilalui setelah enam tahun berjalan. Bagaimana Ayu dan manajemen jatuh bangun membangun wahana ini agar menarik minat orang. Ia bermimpi agar desa ini bisa maju dengan keberadaan wahana ini dan menjadi penggerak bagi ekonomi warga sekitar. Ia terus memupuk semangat agar semangatnya tidak patah arang.

Di tahun 2023, wahana air mini ini mulai memperlihatkan hasilnya. Pengunjung ramai. Ekonomi warga berdetak dan mampu menjadi pundi-pundi uang bagi pembangunan desa.

Ayu mencatat banyak hal. Pertama, pada 2022 laba bersih yang didapat dari wahana air mini ini sekitar Rp 128 juta dan masuk dalam pendapatan desa.

Pada 2023 ini, dengan sisa waktu dua bulan, Ayu optimis bisa mencapai target laba sebesar Rp 170 juta. “Alhamdulillah sudah bagus banget karena pendapatan,” katanya tersenyum.

Ayu cerita, untuk bisa mencetak laba tersebut, dia harus putar otak dan melakukan kerja ekstra. Ada banyak alasan dari warga, yaitu soal budaya dan agama. Awalnya konsep wisata ini untuk semua kalangan. Ada juga yang menuduh karena mengundang maksiat. Di sisi lain juga sebagian warga menolak karena masih trauma dengan tsunami Aceh 2004 silam.

Pro dan kontrak pun mengalir deras menanggapi keberadaan wahana ini. Pengelola mesti memasang badan dan menjelaskan tujuan pembangunan dari wahana ini.

“Alasannya takut mengundang maksiat. Akhirnya demi menghindari konflik, dibuat khusus untuk anak-anak saja,” ucapnya.

Wahana air sendiri hanya buka saat akhir pekan (Sabtu-Minggu) atau hari libur (tanggal merah). Termasuk saat ada kegiatan besar di Aceh seperti Tulak Bala. Pekerjannya dengan memberdayakan warga lokal. Saat ini jumlahnya sekitar 40 orang. Mulai kerja dari pukul 07.00-17.00 WIB.

Sistem penggajiannya, kata Ayu, lewat bagi hasil sekitar 20 persen dari omset. Nilainya baru dihitung setelah dipotong alokasi pengeluaran, seperti bahan bakar minyak, token listrik, pembersih kolam dan lainnya.

Jumlah pengunjungnya, sebut Ayu, setiap minggu mengalami fluktuatif. Tergantung cuaca. Seperti saat ini, terjadi penurunan, disebabkan musim hujan sejak Agustus. Berbeda jauh jika dibanding Januari-Juli, perhari bisa membludak hingga 300 orang berkunjung.

“Alhamdulillah kan tercukupi, tertutup, karena sistemnya pengeluaran dahulu baru persentase pembagian,” ungkapnya.

Desa Peunaga Pasi lokasinya menghadap Samudera Hindia di pesisir Meulaboh, Aceh Barat. Punya potensi pengembangan pariwisata pantai.
Desa Peunaga Pasi lokasinya menghadap Samudera Hindia di pesisir Meulaboh, Aceh Barat. Punya potensi pengembangan pariwisata pantai. Lokadata / Lokadata

Desa Kecil Dikenal Luas

Ayu bersama timnya punya mimpi besar terhadap tanah kelahirannya. Dia ingin desa kecilnya bermukim semakin dikenal banyak orang dan tak dipandang sebelah mata.

Lokasi pemilihan wahana air mini water boom Peunaga Pasi sendiri sudah terkenal sebagai lokasi wisata. Jauh sebelum terjadi peristiwa tsunami 2004 dan berdekatan dengan pantai.

“Jadi kami pilih water boom karena belum ada water boom mini, dengan tarif Rp10 ribu per anak” ujarnya.

Dilanjutkan Ayu, agar pengunjung tidak bosan dan bisa dinikmati untuk seluruh umur, tersedia juga wahana All Terrain Vehicle (ATV) dengan tarif sewa sebesar Rp 20 ribu per 10 menit.

Pengadaan ATV sendiri, katanya, hasil dari menang lomba yang diselenggarakan Baitulmal Aceh pada 2020. BUMDes ini dinilai memiliki nilai bagus karena dikelola secara transpara, memiliki alur kas jelas dan rencana bisnis ke depannya.

“Ada 26 desa dari Aceh Barat yang ikut, dan yang menang ada tiga desa, yakni Peunaga Pasi, Woyla dan Pasar Aceh,” jelasnya.

Di samping itu, ada juga wisata motor cross untuk anak-anak. Wahana bermain ini kian berkeman dan rencana juga ada fasilitas sewa untuk sepeda motor listrik.

“Sebelumnya kita punya wahana edukasi juga, tempat pembuatan garam laut, tapi terpaksa dihentikan dahulu, karena kualitasnya sudah menurun, kurang bersih, tidak putih lagi,” ucapnya.

“Hasil garamnya ga bagus karena kami dekat sama batu bara, mungkin terpapar limbah lautnya, garamnya sudah beda dibanding tahun-tahun sebelumnya,” katanya.

Limbah batu bara memang menjadi pekerjaan rumah bagi desa ini agar kembali lestari. Limbah batu bara punya dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Terlebih bagi desa ini yang sudah menjadi lokasi wisata bagi banyak orang. Kebersihan dan kelestarian menjadi kunci bagi pengembangan wisata yang lebih berkelanjutan.

Salah satu cemilan khas dari Desa Peunaga Pasi yang bisa dijadikan oleh-oleh untuk para wisatawan.
Salah satu cemilan khas dari Desa Peunaga Pasi yang bisa dijadikan oleh-oleh untuk para wisatawan. Kemenparekraf / Kemenparekraf

Seiring berjalannya waktu, saat ini warga desa sudah mendukung keberadaan pengelolaan BUMDes, walau tetap dengan batasan-batasan tertentu. Ada banyak usaha yang kini menopang keberadaan BUMDes Maju Jaya Peunaga Pasi. Tak hanya wahana, tapi juga usaha rumah sewa air mineral, ruko desa dan kantin.

“Lahan water boom yang sebelumnya miliki geucik (kepala desa), saat ini sudah miliki desa seutuhnya, lewat penyertaan modal 2018,” ucapnya.

Ayu berujar, ingin desanya dikenal luas, ia bersama timnya memiliki mimpi untuk bisa membangun penginapan di atas sua (rawa-rawa) pada jangka waktu sebelum 15 tahun, dengan sensasi menaiki boat untuk menuju lokasi.

“Kita memiliki sua-sua yang menarik, kami ingin itu terkelola dengan baik,” imbuhnya.

Melalui BUMDes, warga Desa Peunaga Pasi secara bahu membahu bersama dengan aparatur desa, bermimpi ingin memajukan wilayah kecil ini sebagai tempat yang menarik dan mendatangkan kebaikan rejeki.

Ke depan sesuai dengan mimpi tersebut, ingin siapapun yang mendengar nama desa ini, langsung mengetahui lokasinya di mana dan tertarik untuk datang berwisata. Ayu ingin mewujudkan BUMDes ini sesuai dengan tujuannya. BUMDes menjadi wujud dari manajemen ekonomi kreatif desa.

Ditopang oleh semangat partisipatif, emansipatif, transparasi, akuntabel, dan lestari. Termasuk agar keberadaan BUMDes ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat untuk menopang pembangunan desa.

Peunaga Pasi memang punya potensi pariwisata yang luar biasa. Desa yang terletak 6,5 kilometer dari pusat ibu kota Meulaboh Aceh Barat ini sudah terkoneksi cukup baik. Baik untuk transportasi sepeda motor, mobil, maupun bis pariwisata yang ditempuh sekitar 10 menit saja.

Di desa ini juga sangat memungkinkan dikembangkan wisata geologi soal tsunami. Jejak bukti kekuatan tsunami 2004 masih bisa terlihat di antara hamparan sawah yang indah menghadap bentang Samudera Hindia yang luas.

Masih banyak cara kreatif untuk mendongkrak Desa Peunaga Pasi. Desa menghadap samudera ini punya lanskap yang istimewa saat senja tiba di sore hari.

Baca Lainnya