Bogor minim perlengkapan keselamatan bencana
Dalam data Potensi Desa (Podes), dari 435 desa/kelurahan di Kabupaten Bogor, hanya 4 persen yang memiliki perlengkapan keselamatan.
Tidak semua wilayah di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) memiliki perlengkapan mitigasi bencana. Bahkan di wilayah yang 90 persen kawasannya rawan bencana, seperti Kabupaten Bogor.
Akhir tahun lalu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengategorikan Jawa Tengah dan Bogor sebagai wilayah paling rawan bencana. Bogor rawan bencana hidroklimatologi lantaran dikelilingi gunung.
Sepanjang Januari hingga April 2019 saja, 211 kejadian bencana terekam dalam catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat. Berbagai bencana mulai longsor hingga banjir memakan 10 korban jiwa dan membuat 8.965 jiwa terdampak.
Sementara dalam data Potensi Desa (Podes), dari 435 desa/kelurahan di Kabupaten Bogor, hanya 4 persen yang memiliki perlengkapan keselamatan.
Perlengkapan keselamatan yang dimaksud adalah perlengkapan yang disediakan aparat setempat atau warga untuk antisipasi, maupun evakuasi korban saat terjadi bencana alam. Di dalamnya termasuk perahu karet, tenda, masker, dan sebagainya.
Keberadaan perlengkapan itu sangat vital. Minimnya perlengkapan keselamatan berdampak pada efektivitas mitigasi dan penanggulangan bencana.
Kabupaten Bogor adalah penerima dana desa terbesar pada 2019. Nilainya sekitar Rp488 miliar. Dana desa memang bukan sumber utama dana penanggulangan bencana. Namun, boleh dialokasikan untuk penyelamatan warga yang terkena bencana.