Desa

Bank sampah masih terpusat di wilayah Jawa

Data potensi desa (PODES) 2020 mencatat, dari 84 ribu desa dan/atau kelurahan di Indonesia, baru 10 persen yang memiliki Bank sampah. Sementara 90 persen tidak memiliki bank sampah.

Ayu Andini
Bank sampah masih terpusat di wilayah Jawa
Baru sekitar 10 persen desa dan kelurahan di Indonesia yang memiliki bank sampah Lokadata / Lokadata
Desa dengan bank sampah
Desa dengan bank sampah Lokadata / Lokadata

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, pada 2020 total produksi sampah nasional telah mencapai 67,8 juta ton. Artinya, ada sekitar 185.753 ton sampah setiap harinya dihasilkan oleh 270 juta penduduk. Atau setiap penduduk memproduksi sekitar 0,68 kilogram sampah per hari.

Sampah, selain menimbulkan dampak pada pencemaran lingkungan, juga ekonomi. Misalnya saja sampah makanan. Hasil kajian Kementerian PPN/Bappenas bersama Waste4Change mengenai Food Loss and Waste (FLW) menyebutkan, timbulan FLW menyebabkan kerugian ekonomi sebesar Rp213-551 triliun per tahun atau setara dengan 4-5 persen PDB Indonesia per tahun.

Selain sampah makanan, ada juga sampah plastik. Setiap tahunnya, sampah plastik menyebabkan kerugian ekonomi dunia hingga mencapai 13 miliar dolar AS.

Padahal, menurut UU No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah disebutkan dalam pasal 20 bahwa masyarakat harus bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah dengan menggunakan produk yang dapat didaur ulang. Salah satunya dengan keberadaan bank sampah yang merupakan tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi.

Namun sayangnya, data Potensi Desa (PODES) BPS 2020 mencatat, dari 84 ribu desa dan/atau kelurahan di Indonesia, baru 10 persen yang memiliki bank sampah. Sementara 90 persen tidak memiliki bank sampah.

Jawa merupakan regional dengan persentase keberadaan bank sampah tertinggi yaitu 23 persen. Empat dari 10 kota dengan persentase keberadaan bank sampah di desa/kelurahan tertinggi terdapat di Jawa Timur. Sementara Kabupaten Badung Bali menjadi yang tertinggi dalam hal jumlah desa/kelurahan yang memiliki bank sampah (84 persen).

Meskipun kontribusi bank sampah dalam industri daur ulang juga masih rendah, yaitu 1,7 persen terhadap penanganan sampah nasional melalui lebih dari 10 ribu bank sampah. Namun, perannya dalam mengedukasi masyarakat akan pengelolaan sampah juga tidak boleh dianggap enteng.

Baca Lainnya