Desa

Kicauan Burung Dari Desa Sugihmukti

Desa Sugihmukti mengembangkan wisata desa berbasis lingkungan. Pengamatan burung menjadi atraksi utama.

Ahmad Yunus
Kicauan Burung Dari Desa Sugihmukti
7 burung endemis hidup secara lestari di kawasan Gunung Patuha, Desa Sugihmukti, Kabupaten Bandung. Menjadi daya tarik pengembangan edukasi dan pendidikan lingkungan. Yayasan Burung Indonesia / Yayasan Burung Indonesia

Kemasan Kopi Pyconon sudah terbungkus rapi. Logonya unik hanya bergambar burung kicau. Ini adalah maskot kopi yang diproduksi dari Desa Sugihmukti, Gunung Patuha, Kabupaten Bandung. Daerah ini memang salah satu penghasil kopi terbaik dari Jawa Barat. Tumbuh subur membentang dalam kawasan hutan pinus sekitaran desa. Kopi dari desa ini memang menjadi tulang punggung bagi masyarakatnya, selain sayuran dan strawberi.

Kopi Pyconon menjadi produk kopi dari Desa Sugihmukti, Kabupaten Bandung.
Kopi Pyconon menjadi produk kopi dari Desa Sugihmukti, Kabupaten Bandung. Annisa Ramadani / Annisa Ramadani

Desa Sugihmukti memang punya lanskap alam yang lestari. Di sinilah surga bagi 20 jenis burung yang hidup alami dan tujuh burung endemis. Mulai dari elang hitam, elang brontok, ciu jawa, ciu kunyit, srigunting hitam hingga primata Surili, endemis Jawa. Keberadaan satwa liar ini menjadi simfoni alam yang istimewa di tengah gempuran pengembangan wisata di wilayah Bandung Selatan.

Elang Jawa hidup secara alami di kawasan hutan Desa Sugihmukti, Kabupaten Bandung. Menjadi daya tarik pengamatan burung sekaligus wisata pendidikan konservasi.
Elang Jawa hidup secara alami di kawasan hutan Desa Sugihmukti, Kabupaten Bandung. Menjadi daya tarik pengamatan burung sekaligus wisata pendidikan konservasi. Yayasan Burung Indonesia / Yayasan Burung Indonesia

Keragaman kehidupan alam yang lestari ini menjadi daya bagi pengembangan konservasi sekaligus pendidikan desa wisata di Sugihmukti. Berbagai kelompok pelestari kini sudah terbentuk. Mereka adalah anak-anak muda desa yang sehari-hari sebagai petani kopi maupun sayuran. Tak hanya itu, Pemerintahan Desa Sugihmukti beserta BUMDes Sugema pun berkolaborasi mengembangkan berbagai potensi desa wisata lestari ini.

Sebagai langkah awal, Januari awal tahun ini, Desa Sugihmukti bersama Yayasan Burung Indonesia menyelenggarakan kegiatan Patuha Bird Camp yang berlokasi di Bukit Sugih Lestari. Tak hanya kegiatan pengamatan burung, peserta juga ikut terlibat dalam penanaman pohon, jalan-jalan desa, hingga petik buah strawberi dan sayuran.

Kegiatan ini menjadi daya tarik anak-anak muda perkotaan untuk melihat sisi lain dari Desa Sugihmukti. Terlebih melihat secara dekat burung-burung endemik di alam liar. Berbagai kegiatan ini pun menjadi warna dalam pengembangan desa wisata berkelanjutan di Desa Sugihmukti.

Yayasan Burung Indonesia berkolaborasi bersama Pemerintahan Desa mengembangkan konservasi sekaligus pendidikan lingkungan melalui pengamatan burung.
Yayasan Burung Indonesia berkolaborasi bersama Pemerintahan Desa mengembangkan konservasi sekaligus pendidikan lingkungan melalui pengamatan burung. Yayasan Burung Indonesia / Yayasan Burung Indonesia

Desa Sugihmukti memang punya karakter yang unik di Jawa Barat. Di sini ada tujuh burung endemis yang telah disurvei oleh Yayasan Burung Indonesia dan berada di kawasan Hutan Tambakruyung. Kicauan nyaring dan warna burung yang menarik menjadi atraksi yang memanjakan mata dan telinga. Termasuk keberadaan burung Elang Jawa (Nisaetus barteli) yang memiliki jambul di bagian kepala sebagai ciri khas maskotnya. Inilah burung predator yang kian terancam dan masih hidup secara aman di desa ini.

Kesadaran mengembangkan desa wisata lestari memang bukan tanpa alasan. Warga desa dan pemerintah desa menyadari kehidupan mereka tak bisa lepas dari keberadaan hutan yang terjaga. Terlebih warga desa kebanyakan bekerja di sektor pertanian. Air dan iklim yang terjaga menjadi kunci keberlanjutan pertanian di sana.

Kini, pengembangan desa wisata berbasis lingkungan di Desa Sugihmukti menjadi pemikat yang berbeda di wilayah Bandung Selatan. Mereka menjaga agar kicauan burung di alam liar terus nyaring tanpa mengeksploitasi alam untuk kepentingan ekonomi saja.

Baca Lainnya

Suaka burung di barat Yogyakarta
Desa

Suaka burung di barat Yogyakarta

Mulanya, perburuan burung menjadi hal biasa di Desa Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelibatan warga dan penerapan Perdes berbuah menjadi desa konservasi.

Nindias Nur Khalika