BUMDes Kerto Raharjo: Belajar Mandiri Dari Desa Sanankerto
BUMDes Kerto Raharjo menyabet berbagai penghargaan karena berhasil melakukan pemberdayaan dan meningkatkan kesejahteraan warganya. Kepercayaan semakin tumbuh melalui pendekatan ekonomi syariah.
Keberadaan hutan bambu bisa jadi menjadi magnet bagi pengembangan wisata berkelanjutan di Indonesia. Ada banyak contoh yang sudah berhasil menjadi desa wisata yang unik berbasis hutan bambu ini. Mulai Pasar Papringan yang berada di Temanggung, Jawa Tengah, Saung Mang Udjo di Bandung, hingga Desa Wisata Sanankerto, Kabupaten Malang.
Berbagai desa yang berada di Jawa ini mampu menyulap hutan bambu sebagai daya tarik untuk menyedot pengunjung dan mendongkrak ekonomi lokalnya. Terlebih di beberapa lokasi ini juga mampu melahirkan inovasi kreatif di bidang bambu. Misalnya angklung hingga sepeda bambu.
Keberadaan hutan bambu memang bukan hanya sekedar berfungsi sebagai garda lingkungan saja. Khususnya sebagai pohon yang mampu menyimpan cadangan air serta penghasil oksigen. Tapi juga bisa menghasilkan berbagai barang yang dibutuhkan dalam keseharian. Tak salah jika bambu tergolong sebagai pohon kehidupan karena kaya akan manfaat.
Saat ini Desa Sanankerto, Kabupaten Malang, Jawa Timur memang terus mendorong upaya konservasi hutan bambunya. Koleksi bambu yang hidup di desa ini mencapai 115 jenis bambu dan berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan juga luar negeri seperti dari Jepang dan Tiongkok. Keberadaan koleksi bambu yang beragam ini turut menumbuhkan wisata edukasi yang kini dikelola oleh BUMDes Kerto Raharjo.
Di tempat inilah keberadaan hutan bambu menawarkan berbagai wahana wisata yang menyegarkan. Mulai dari kolam renang, tempat makan, hingga danau buatan yang dikelola sangat baik oleh BUMDes Kerto Raharjo. Tak salah jika pengembangan desa wisata berkelanjutan ini pun mendapat apresiasi di tahun 2022 mendapatkan penghargaan dari 5th ASEAN Rural Developtmen and Poverty Eradiction (RDPE) Leadership Awards.
Penghargaan bergengsi ini diberikan kepada perwakilan negaar-negara ASEAN yang telah memberikan dampak bagi pengembangan desa, pemberdayaan masyarakat, konservasi lingkungan, serta pengentasan kemiskinan. Tak hanya harum di internasional, BUMDes Kerto Raharjo juga sempat menyabet penghargaan dari PT Astra Internasional melalui Kampung Berseri dan Desa Sejahtera karena turut andil memberikan dampak nyata bagi masyarakatnya.
Prestasi mengagumkan ini memang tak datang begitu saja. BUMDes Kerto Raharjo bersama Pemerintahan Desa Sanankerto dan masyarakatnya bekerja kerja keras agar ekonomi desanya bisa tumbuh baik. Termasuk terus membangun kesadaran bagi masyarakat akan pentingnya bambu sebagai pohon yang kaya manfaat.
Proses partisipasi, kolaborasi, serta transparansi menjadi urat nadi dalam mengembangkan seluruh unit usaha yang dikelola oleh BUMDes Kerto Raharjo ini. Sehingga seluruh dukungan dan kepercayaan dari semua pihak bisa saling terkait. Hingga saat ini destinasi wisata Boon Pring menjadi ikon wisata yang mampu menyedot ribuan pengunjung.
BUMDes yang berdiri sejak tahun 2017 ini lambat laun terus menguat dan memberikan pengaruh bagi masyarakatnya. Salah satunya penyerapan tenaga kerja lokal, mendirikan unit usaha grosir sembako, koperasi karyawan, tempat pengolahan limbah, hingga layanan jasa pengelola event.
Kawasan Boon Pring memang telah menjadi perhatian desa sejak tahun 1975 karena berbagai potensinya. Kawasan ini perlahan dikembangkan menjadi desa wisata sejak tahun 1980 dan mendapatkan bantuan pengembangan pembangunan pada tahun 2021 melalui bangunan kolam renang anak-anak. Termasuk keberadaan 60 kedai warung makan milik warga dan BUMDes.
BUMDes Kerto Raharjo juga menerapkan ekonomi syariah dalam mendukung pemberdayaan usaha masyarakat. Mulai dari modal, pendampingan, hingga pengelolaan kemitraan. Prinsip ekonomi syariah ini turut meningkatkan kepercayaan antara masyarakat maupun pihak BUMDes. Termasuk di dalamnya melayani kebutuhan zakat hingga penggajian bagi seluruh pegawai melalui Bank BNI Syariah.
BUMDes Kerto Raharjo menjadi oase bagi Desa Sanankerto, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dari desa ini ada banyak pembelajaran dan pembuktian bahwa desa mampu mandiri dan berdaya. Desa tak lagi dipandang sebelah mata.