Apa saja aspek pemeringkatan BUMDes?
Aspek-aspek yang dinilai dari sebuah BUMDes berdasarkan aturan dari Kemendesa PDTT?
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2021, serta Kepmendesa PDTT 145/2022, pemeringkatan BUMDes menjadi instrumen penting yang mencerminkan kinerja dan kontribusi BUMDes. Tujuannya bukan hanya sekadar memberikan label, namun lebih kepada evaluasi performa. Dengan pemeringkatan, setiap BUMDes dapat mengetahui posisi dan kinerjanya dalam konteks yang lebih luas.
1. Kelembagaan
Kelembagaan BUMDes layaknya tulang punggung organisasi. Tanpa fondasi yang kuat, sulit bagi BUMDes untuk beroperasi dengan efektif. Indikator dalam aspek ini meliputi status kepemilikan kantor, ketersediaan ruang kerja, serta peralatan pendukung operasional yang mencerminkan kelembagaan yang solid. Struktur organisasi yang baik memastikan bahwa semua anggota BUMDes memahami peran dan tanggung jawab mereka.
2. Manajemen
Manajemen mencerminkan bagaimana sebuah BUMDes dijalankan. Indikator dalam aspek ini meliputi adanya SOP keuangan, kebijakan akuntansi, dan perijinan usaha. Selain itu, penerapan teknologi digital dalam operasional menunjukkan komitmen BUMDes untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
3. Usaha dan/atau Unit Usaha
Setiap BUMDes harus mampu mengidentifikasi dan mengelola potensi bisnis yang ada di desanya. Indikator dalam aspek ini mencakup omzet, laba, serta ketersediaan amenitas wisata bagi BUMDes yang bergerak di bidang pariwisata.
4. Kerja Sama/Kemitraan
Dalam dunia bisnis, kerjasama sering kali menjadi kunci sukses. Indikator dalam aspek ini meliputi bagaimana BUMDes menjalin kemitraan, seperti pinjaman modal atau kerjasama bisnis, yang menunjukkan kapabilitas dan jaringan yang dimilikinya.
5. Aset dan Permodalan
Aset dan modal adalah daya ungkit BUMDes dalam beroperasi. Indikator dalam aspek ini mencakup total aset, modal sendiri, serta sumber permodalan lainnya yang menunjukkan kesiapan BUMDes dalam menghadapi tantangan bisnis.
6. Administrasi, Laporan Keuangan, dan Akuntabilitas
Laporan keuangan yang rapi dan akuntabilitas yang tinggi menandakan profesionalisme dan transparansi BUMDes. Selain itu, administrasi yang teratur, audit yang dilakukan secara berkala, serta transparansi dalam pelaporan menjadi pertimbangan utama dalam aspek ini.
7. Keuntungan dan Manfaat bagi Desa dan Masyarakat
Pada akhirnya, eksistensi BUMDes bertujuan untuk memberikan manfaat bagi desa dan masyarakat. Indikator dalam aspek ini mencakup kontribusi terhadap PADesa, penciptaan lapangan kerja, serta program pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan skor yang diperoleh dalam pemeringkatan ini, BUMDes akan dikategorikan ke dalam salah satu dari empat kategori berikut: Maju (skor 85-100), Berkembang (skor 70-84), Pemula (skor 55-69), dan Perintis (skor di bawah 55). Evaluasi berbasis data ini menjadi fondasi untuk perbaikan dan pengembangan ke depan, memastikan bahwa BUMDes terus berkontribusi secara maksimal bagi kesejahteraan masyarakat desa.